Pagi yang cerah Abigail segera beranjak dari kasurnya dan segera melakukan rutinitas pagi seperti biasanya untuk bersiap kesekolah, karena ia rasa hari ini sudah lumayan mendingan pipinya sudah tak terasa sakit sama sekali begitupun pusing dikepalanya juga mereda jadi ia putuskan untuk bersekolah saja.
Setelah melakukan rutinitas pagi ia segera menunaikan ibadah shalat subuh terlebih dahulu, baru bersiap siap untuk sekolah.
"Nah kalo habis solat gini kan jadi tenang, mana matahari mau terbit lagi"gumam Abigail dan langsung merapikan alat solat miliknya.
Sehabis shalat Abigail segera berganti pakaian seragam untuk bersiap ke sekolah, serta menguncir rambutnya seperti ekor kuda yang rapih.
"Untung aja tadi malem udah nata jadwal mapel kalo engga bisa telat nih"gumamnya sekali lagi sambil menggunakan sepatu dan segera menuruni tangga untuk melakukan breakfast.
"PAGI MA,PA,BANG"ucap Abigail setengah berteriak di tangga.
"Pagi jugaa sayang"Mina menyahuti Abigail, sedangkan Arkan hanya tersenyum dan Rio memutar bola matanya malas.
"Ayo sini makan dulu"ucap Arkan dan segera dipatuhi oleh Abigail.
"Wah nasi goreng seafood nih, kesukaan Abang"girang Abigail dan segera mengambil nasi goreng miliknya dan mulai melahapnya dengan semangat, karena Abigail juga lumayan suka dengan nasi goreng seafood.
Setelah suapan terakhir masuk kedalam mulut Abigail ia pun mulai berbicara kepada abangnya untuk mengantarkannya kesekolah.
"Abang ganteng, anterin Abi yah"mohon abigail sambil menunjukkan puppy eyes nya.
"Yee lo mah muji kalo ada maunya doang ama Abang"cibir geo yang membuat Abigail terkekeh.
"Engga kok bang Abi ga muji tapi kenyataan kok hehe, yaya bang yaa"bujuk Abigail lagi.
"Ogah ah dua jam lagi gue ada kelas"jawab Rio malas.
"Ah elah bang, dua jam doang mah masih lama kalo nganterin Abi cuma setengah jam kok ya kalo ga macet sih"ia terpaksa harus membujuk abangnya itu untuk mengantarkannya kesekolah karena ia tak mungkin meminta Arkan untuk mengantarkannya karena tiga puluh menit lelaki paruh baya itu akan berangkat kerja dan jika menaiki angkot?ah ga keburu!.
"Gue juga siap siap njirr buat kekampus, yaudah deh iy-"ucapan Rio pun terpotong karena mendengar suara bell dari arah pintu utama.
Seketika bisurti segera berlalu dari dapur untuk membukakan pintu untuk sang tamu, tak lama kemudian bisurti kembali dengan berjalan kearah Abigail.
"Non ada den Alex didepan"ujar bisurti dan segera dibalas anggukan dari abigail.
"Oke makasih bisur, mah,pah Abi berangkat dulu yah dahh Abang jelek gajadi ganteng pantesan jomblo blee, ASSALAMUALAIKUM"pamit Abigail dan segera berlalu dari meja makan untuk menemui Alex.
"Kamu yakin sayang, mau sekolah?"Alex pun beranjak dari sofa ruang tamu Abigail dan segera menghampiri Abigail, dibalas anggukan antusias dari Abigail.
"He'em, lagian udah ga pusing pusing banget kok pipi aku juga udah ga sakit"tutur Abigail dan langsung menggandeng Alex menuju pekarangan rumahnya.
Mereka berdua pun menggunakan mobil untuk berangkat kesekolah, sejak berpacaran dengan Abigail, Alex jadi sering keluar menggunakan mobil ketimbang motornya takut Abigail masuk angin juga kepanasan katanya.
"Oh iya lex, tadi aku lihat ada poster pasar malam untuk hari ini sampai lusa loh"ujar Abigail semangat kepada Alex.
"Oh iya?!"sahut Alex menghadap ke Abigail sebentar dan kembali lagi menghadap fokus kejalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram[HIAT]•
Roman pour AdolescentsAbigail, gadis culun dan jelek yang selalu dibully di area sekolahnya, ia selalu dibully karna penampilannya yang begitu norak dan menjijikan bagi temannya. Hingga pada saatnya ia mencintai alex, cowok kelas sebelah,alex adalah cowok populer diseko...