O9 :: Name

4.3K 451 29
                                    

"Masih tidak ingin memberitahu?"

MY DANGEROUS HUSBAND

By: matchapio

.

.

WARNING!

SADIST SCENE/ CRIME SCENE/ ALCOHOL/ 18+

.

.

Jennie mulai bergetar, sementara pria yang menindihnya itu mulai menggigiti daun telinganya. Deru nafas James membuatnya menggeliat. "Bagaimana, sayang?" tawar James kembali. "Lebih baik aku mati." jawab Jennie. James tersenyum menyeringai. Perlahan dia merogoh sakunya, menampilkan pisau kecil. "Apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?" tanya Jennie ketakutan. Dia mengenal pria itu baik, James, pria liar yang melakukan apapun demi uang, dan harta.

"Jendeuk, aku sangat-sangat merindukanmu kau tahu?"

James berbisik. Bulu kuduk Jennie mulai meremang ketakutan. "Kenapa kau masuk ke mafia? Kau itu milikku, Jane. Aku sangat mencintaimu, tapi Kev sialan itu malah merebutnya." Seringaian tajam James semakin melebar melihat Jennie yang tidak nyaman. "Kau milikku. Okeh?" James menyingkap lengan baju Jennie. Mengecup lengan polos itu pelan.

Dengan gerakan lambat, James mulai mengukir namanya, diiringi teriakan Jennie yang bergema ke seluruh penjuru ruangan. Darah mulai mengalir mengenai sofa empuk milik James. Tubuh Jennie yang kaku hanya bisa pasrah saat James mengukir namanya menggunakan pisau kecil itu. Air mata lolos dari mata cantiknya. Tepat saat James selesai dengan kegiatan mengukirnya. Jennie memohon, "Hentikan, hiks James... Kumohon." ucapnya.

BRUAGH!

Tembakan dari senapan api mulai menembaki para pengawal milik James. James beralih menjadi berdiri karena keributan itu. "Ada apa ini?!" teriaknya menggema di ruangan kosong itu. "Ini jawabannya!" Satu tinjuan mendarat di pipi James. Siapa lagi kalau bukan, Kevrian. Dengan panik, di tutupnya luka di tangan Jennie. "Kev.." lirih Jennie lemah. "Ssssh. Aku disini, tenanglah."

.....

"Jane, ayo makan."

Lagi-lagi, jawabannya adalah gelengan kecil. Kevrian menghela nafas berat. Terpaksa, dia menaruh kembali mangkuk bubur di meja sebelah tempat tidur. Disingkapnya selimut sang juliet dan ikut bergumul di dalamnya. Kevrian mengelus lembut kepala Jennie. "Jane, aku sangat sedih melihatmu begini. Kau tahu? Sudah 5 hari kau begini, dan sudah 5 hari juga aku tidak menyentuh makananku." ujar Kevrian. Merasa Jennie mulai bergerak, Kevrian kembali melanjutkan. "Tidak tidur, bahkan aku menghilang, mungkin aku akan di cap pengkhianat Mafia dan akan di interogasi saat masuk nanti." ujar Kevrian. Jennie menepis usapan Kevrian dan langsung berhambur ke pelukan Kevrian.

"Maaf, tolong jangan lakukan itu, cepat konfirmasi keadaanmu kumohon. Kev, kumohon."

Kevrian tersenyum. Terkekeh pelan, membuat Jennie cepat-cepat melepas pelukannya. "Tentu saja, aku izin sayang. Sebegitu cintanya kau padaku?" tanya Kevrian. Jennie merengut sebal. "Aku akan  membunuhmu jika aku tidak begini." Ancam Jennie. Kevrian segera mengambil mangkuk bubur dan menyuapi Jennie sebelum moodnya kembali berubah. Setelah makan, Kevrian mengambil kotak P3K untuk membersihkan luka kekasihnya dan mengganti perban. Di tatapnya lekat-lekat luka bertuliskan nama James.

"Aku benci luka ini, ingin sekali aku membunuhnya, tapi kau adalah prioritasku."

Katanya sambil mengelus luka Jennie. James's begitu tulisannya. Kevrian mendekap julietnya. Mencium puncak kepalanya lembut. Kevrian melepaskan pelukannya. Kevrian membelalak saat Jennie tiba-tiba mencium bibirnya. "terimakasih." lirih Jennie. Kevrian kembali ke alam sadarnya setelah lirihan Jennie. "Sudah berani rupanya."

Sekarang, Jennie menyesal langsung menyosor bibirnya Kevrian.

.....

"Baru kali ini aku mendapat misi bersama eksekutif cantik," ujar Xavier membuat Jennie terkekeh pelan. Mereka baru keluar dari ruangan bos mafia, tuan Francis. Hari ini, mereka mendapat misi yang sama, padahal jarang sekali eksekutif ditaruh di misi yang sama, apalagi mereka memiliki ranking yang tinggi. Tapi apa daya, ketika bos mereka malah menjawab, "Mencemburukan Kev ada bagusnya." begitu katanya.

Mendapat sedikit fakta, Kevrian dan Francis dulunya adalah seorang partner, tapi mereka lebih sering disebut rival. Tidak pernah cocok, sampai sekarang ini walaupun sedikit longgar perkelahiannya. Langsung saja, Xavier dan Jennie melaju ke lokasi. Dengan senang hati, Jennie mengalahkan semua musuhnya dalam sekali banting begitu juga dengan Xavier. Tanpa tahu, kalau sang singa sudah menunggu dirumah dengan keadaan cemburu.

  .....


 Tbc

Aku nulis apa??????????????? Aduh aku udah ga polod beneran huweeeeeeeee. Maaf buat kalian dosa huweeee maaf maaf maaf aku ga enakan nihhhh.

Maap juga kalau kurang hot, hiks mau nangid aja aku hikd hikd hikd. Dah ya cukup memaksakku menulis hal beginian lagi tapi gapapa deh.gg

Dianjurkan untuk tidak melihatnya saat siang hari, atau saat iman tidak cukup.g

Target: 90 vote

[✔] My Dangerous Husband | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang