MY DANGEROUS HUSBAND
By: matchapio
.
.
WARNING!
SADIST SCENE/ CRIME SCENE/ ALCOHOL/ 18+
.
.
"Jendeukie, tahu kan apa yang harus kau lakukan?" bisik Kenan pada Jennie dengan sedikit menundukkan wajahnya, menyamai tinggi dengan wanita cantik disebelahnya. "Kami bantu kau kok, hihi." ejek Emilia.
Bruk Brag!
Para pasukan—yang jumlahnya lebih sedikit dari pertarungan biasa (6-10 orang)—itu mulai berjatuhan. Kenapa? Jawabannya, snipper, dengan peluru bius tidur. "Yeay! Jadi 3 lawan 3 bukan?" ujar Emilia dengan nada yang bisa membuat siapapun kesal.
Baru saja Kevrian ingin memberi komando, Pedang panjang sudah mendarat di bahu sebelah kirinya. "Kau. Lawanku." ucap Jennie dengan nada dingin.
Dan mereka berenam sudah bertarung layaknya medan perang. Kevrian sendiri terpojok karena yang ia serang bukanlah seorang musuh melainkan istrinya. Ibu dari anaknya. "Jane, ayo sadar, dia memberimu obat. Apa kau suka diberi obat?" tanya Kevrian disela-sela pertarungannya, tapi Jennie sama sekali tidak menjawab.
Tatapan dingin. Ayunan pedang lihai. Aura hitam. Semua itu dilihat Kevrian dan tentunya 2 eksekutif disana. "Apa yang kau lakukan pada Lady J ha?!" seru Xavier marah sembari menebas bahu Kenan.
Si empunya terduduk dengan darah merembes dari bahu. Kenan tertawa kecil yang kian lama membesar. "Obat sugesti. Kenapa? Kau marah? Apa hubunganmu dengan Lady J heum?" Xavier menggertakkan giginya. "Sahabat." jawab Xavier. "Dan sebagai sahabatnya aku tidak akan membiarkan ia mengambil jalan dengan kesadisan tingkat tinggi lagi." ucap Xavier dingin dan menatap tajam Kenan.
"Mau kuberitahu suatu hal tentang obatnya?"
Rahang Xavier mengeras. Baru saja ia ingin menusuk jantung Kenan, tapi setelah mendengar perkataannya, Xavier langsung bimbang. Trap! "Cepat katakan." ucap Xavier setelah menancapkan pisaunya ke tanah—disebelah kepala Kenan.
Tersenyum sejenak, sebelum melanjutkan. "Yah, itu biasanya obat yang digunakan untuk mencuci otak. Karena obatnya akan menghilang selama 7 jam, jadi Jennie harua menyelesaikan misi selama 7 jam. Misi apa? Membunuh Kevrian Victor hahaha!" Plak! Satu tamparan pedas mengenai Kenan. "Sialan kau. Anjing bodoh!" geram Xavier disela-sela tawaan keras Kenan.
Sementara Dasha masih menyerang Emilia. Tidak, Emilia lah yang menyerangnya. "Ayolah, dokter, masa kau tidak menyerangku? Atau kau mau menyerang menggunakan suntik virus mematikan ya~?" tanya Emilia disela ia menembakkan beberapa peluru dan mengayunkan belati perak mewah. Dasha menghela nafas gusar. "Bahkan kau tidak pantas menjadi kelinci percobaan." balas Dasha menusuk, dan permainan belati semakin liar.
Ayunan Emilia meliar membuat Dasha kesulitan menghindar. 3 goresan berhasil mengenainya. Di pipi, di lengan dan di bahu. Muak, Dasha mulai melancarkan aksinya. Saat Emilia ingin mengincar perutnya, Dasha menggeser tubuhnya lalu memelintir tangan mungil Emilia. "Akh!" teriaknya merasa kesakitan. Dasha mengambil pisau bedah dan menaruhnya di leher Emilia. "Tinggalku perdalam, maka darah akan merembes keluar." ucap Dasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Dangerous Husband | Taennie
Fantasy"Banyak orang bilang, kalau kematian adalah hal yang mengerikan. Tapi di mafia, kematian adalah hal yang dilakukan sehari-hari. Kita sesama mafia, dan harus merelakan kalau salah satu dari kita gugur di medan perang." -V ⛔ WARNING ⛔ ;- Adult Area ;...