14 :: Dark

2.9K 304 7
                                    

Jennie terbangun karena cahaya matahari yang menembus masuk ke kamarnya. Mengerjapkan mata sampai mendapat kesadaran kembali. Ia merasakan sesuatu yang hangat memeluk perutnya yang sudah membuncit. Tangan kekar Kevrian. Tak terasa sudah 4 bulan berlalu semenjak perang, hasil tes, dan pernikahan. Dilalui bersama orang yang paling ia...

"Aku membencimu, Kevrian."

Ah ternyata author salah kaprah

Jennie melepaskan tangan kekar Kevrian dari perutnya dengan perlahan. Tsundere sekali satu ini. Setelah misi penjagaan Kevrian agar tetap tidur berhasil, Jennie melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi, lalu membuatkan sarapan. Telfon berbunyi, mengalihkan atensinya. "Kediaman Kim." jawabnya.

"Jennie! Hari ini kau dan Kevrian akan ke rumah kan?"

"Lalisa ternyata. Ya, tunggu aku."

"Oke kakak ipar. Kau akan membawa apa kesini?"

"Dasar. Belum juga datang kau sudah mengharap oleh-oleh. Mungkin aku akan membawa cheesecake?"

"Aku jadi semakin mencintaimu, Jane. Kutunggu ya!"

"Hm."

Sambungan telfon terputus. Jennie menghela nafas sebentar. Wanita eksekutif ini gugup berat sebenarnya. Menemui mertua? Tentu saja membuat jantungnya berdegup lebih kencang. Mati aku, batinnya. Jennie mengelus-elus dada dan menarik nafas beberapa kali. "Ayo Jane! Semangat! Hiyakkk!" serunya dengan semangat membara. Tanpa tahu kalau Kevrian sedaritadi sudah cekikan tidak jelas melihatnya. "Istriku punya sifat bodoh juga." lirihnya disela-sela cekikan tidak berfaedah.

MY DANGEROUS HUSBAND

By: matchapio

.

.

WARNING!

SADIST SCENE/ CRIME SCENE/ ALCOHOL/ 18+

.

.

Pintu kediaman orang tua Kevrian terbuka. Menampilkan Lisa dan kedua orang tua Kevrian. Jennie berjalan masuk beriringan dengan Kevrian. Hati sudah bergejolak, Jantung berdegup kencang, dan seperti ada kupu-kupu diperutnya yang sedang menari-nari, sampai akhirnya kegugupan Jennie mereda saat sebuah tangan lembut yang mulai keriput menyentuh pipinya.

"Kevrian memang tidak salah pilih! Maafkan aku, tidak datang ke pernikahanmu. Pesawat kami ditunda karena badai!" ucap ibunya Kevrian membuat Jennie sedikit terkekeh.

"Ahaha, iya. Bagaimana world tour nyonya Victor?" tanya Jennie seraya sang Ibu mengiring menantunya masuk lebih dalam ke rumah megah ini. "Benar-benar menyenangkan! Dan tolong panggil aku ibu juga ayahnya Kevrian dengan panggolan ayah." serunya semangat. Jennie tersenyum sumringah mendapati mertuanya sangat ramah.

"Kau, seorang gadis yang sudah menanam saham di perusahaanku selama 15 tahun bukan?"

Jennie mengangguk. Ia sedikit gugup karena ayahnya Kevrian mempunyai tatapan yang tajam bak elang. "Aku salut. Kudengar dari pamanmu kalau saham itu kau yang menabung bersamanya bukan?" Jennie kembali mengangguk. Pasalnya dia sudah menanamkan saham semenjak umur 10 tahun-sebenarnya pamannya ini yang punya saham, tapi, Jennie juga ikut nabung buat kerjasama sama pamannya. "Lalu pamanmu dimana sekarang?" Jennie menunduk. "Pamanku sudah meninggal." ucap Jennie. Merasa topik pembicaraan sudah tak sehat lagi, Kevrian memotongnya dengan menjulurlan kotak berisi cheesecake. "Ibu lihat, menantumu membawakan cake kesukaanmu." ujar Kevrian membuat Jennie dan ayahnya menoleh. "Jennie! Aku mau curhat sebentar." seru Lisa kemudian menyeret Jennie ke kamarnya. Tidak kakak tidak adik sama saja suka menyeretku! Gerutu Jennie dalam hati.

[✔] My Dangerous Husband | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang