"Carlisle..... Katamu?"
MY DANGEROUS HUSBAND
By: matchapio
.
.
WARNING!
SADIST SCENE/ CRIME SCENE/ ALCOHOL/ 18+
.
.
Kevrian dan para eksekutif lainnya mengalihkan atensi ke Jennie yang gemetaran. "Ada apa, Lady J?" tanya Xavier. Sementara Jennie menghela nafas agar tenang sebentar. "Tolong bantu aku menjawab pertanyaan ini." pinta Jennie dengan suara gemetaran.
"Kapan perdagangan itu terjadi?"
"Sore hari. Di pelabuhan."
Jennie membelalak mendengar jawaban suaminua itu.
"Kira-kira anak siapa yang mereka ambil?"
"Entahlah, kalau aku jadi dia mungkin akan menjadi baby sister."
Jennie mengepal tangannya erat mendengar jawaban Dasha.
"Satu lagi." Jennie menarik nafas. Tangannya gemetaran, seakan tak sanggup mendengar jawaban selanjutnya. "Carlisle.... Punya.. Anak perempuan?"
Xavier mengangguk. "Ya. Wajahnya cantik dan lembut."
Jennie menggebrak meja. Merampas blazzer-nya lalu berlari dari ruang rapat para eksekutif. Nafasnya terengah-engah dengan keringat yang mengucur deras. "Kumohon Tuhan, jaga anakku." gumamnya tersendat-sendat karena nafasnya yang tak beraturan.
Sementara di ruang eksekutif mereka kebingungan dengan Jennie yang langsung pergi. "Kalian suruh prajurit untuk mengepung rumah sakit manapun yang ada di Norwich. Dasha dan Xavier, kita akan mencari informasi lengkap lalu ke pelabuhan, bawa anak buah kalian. Dan yang lain, block semua pemberangkatan kapal di pelabuhan." ucap Kevrian sembari berdiri dari kursi kejayaannya. "Bisa katakan padaku ada apa sebenarnya?" tanya Louisa ikutan panik.
"Banyak kemungkinan. Salah satunya yang paling masuk akal adalah..Jennie menyewa Baby sister, anaknya Carlisle."
......
Setelah memarkirkan mobil sembarangan. Jennie langsung berlari ke dalam rumah. Perasaannya makin campur aduk saat pintu rumah tak langsung dibuka oleh pengawal. Terpaksa Jennie menarik gagang pintu yang besar itu. Pandangannya tertuju pada sang pengawal yang bersimbah darah di ruang tamu.
"L-Lady J, maafkan saya, saya kehilangan Devian." ucap pengawal itu sembari menangis. Jennie menggeleng cepat. "Tahan sebentar pak. Kapan Emilia pergi?" tanya Jennie. "Baru saja. Aku mendengarnya menyebutkan sebuah van di dekat pelabuhan." Jennie mengangguk. Langkah pertama ia mengambil telfon untuk menelfon ambulans dan membawa pengawalnya ke rumah sakit. "Apapun yang terjadi, kuperintahkan kau untuk tidak mati." perintah Jennie.
Kaki jenjangnya kembali berlari menuju mobil dan tancap gas untuk ke pelabuhan. "Devian, sayang, maaf, maaf." lirih Jennie.
Sementara di pelabuhan, Emilia turun dari taxi dengan Devian di gendongannya. Menatap kesana kemari, memastikan tidak ada yang curiga padanya. Lalu gadis itu berjalan santai ke van putih yang ada di parkiran pelabuhan. "Anak siapa ini?" tanya seorang pria sembari menjulurkan tangannya kepada Emilia yang melangkah masuk ke Van.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Dangerous Husband | Taennie
Fantasy"Banyak orang bilang, kalau kematian adalah hal yang mengerikan. Tapi di mafia, kematian adalah hal yang dilakukan sehari-hari. Kita sesama mafia, dan harus merelakan kalau salah satu dari kita gugur di medan perang." -V ⛔ WARNING ⛔ ;- Adult Area ;...