---11 IPA 3---
Pagi ini jam kosong, bisa di bayangkan betapa ributnya anak-anak dunia lain ini. Pak Alif selaku wali kelas, tidak bisa mengisi kelas karena ada keperluan dinas.
"Gabut anjir." keluh Bobby.
Vero mengiyakan, "ho'oh anjir, gabut." ia memanyunkan bibirnya dan menaruh pensil di bibirnya. Biar apa coba.
"SOD aja skuy!" Juna berantusias. Semuanya mengiyakan, karena ini game yang sangat seru.
Di sana sudah tersedia Aqua dan serbuk minuman seperti Jasjus, marimas, nutrisari, dan tentunya garam(?). Kaysa mencampur semua serbuk itu menjadi satu dan bisa di bayangkan betapa anehnya rasa minuman itu.
"Sok, hompimpah dulu." ucap Lia pada teman-temannya.
Mereka melakukan hompimpah untuk menentukan giliran SOD-nya. Di karenakan tangan Dino berbeda sendiri, Dino mendapat giliran pertama.
"Alah.." rengek Dino pada teman-temannya. "Semangat ayangnim!" Lia tersenyum menyemangati. Dino hanya salting saja melihat manisnya senyuman doi, asek.
"Gua ya, yang ngasih." Deva mengangkat tangan. Di setujui oleh teman-temannya.
"Spill dm instagram lu."
Wajah Dino berubah panik, dia bingung. Jika dia memilih drink, dia harus meminum minuman jahannam itu. Tentu saja Dino tidak mau. Alhasil dia membuka handphone-nya dan membuka aplikasi Instagramnya.
Dengan perasaan was-was, Dino menunjukan dm-an nya. Di sana, terpampang jelas akun-akun yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi mereka. Seperti akun instagram Jennie Blackpink, sampai akun instagram G-Dragon. Semua pernah dia dm.
Jiwa halu Dino ini sudah melampaui batas ternyata.
Lia menertawakan Dino, "Anjrit, tingali eta si Didin. Ya Allah, meni karunya." (lihat itu si Didin. Ya Allah sungguh kasihan)
Semuanya ngakak kecuali Jeya yang tidak paham, "ngomong opo to rek?" celetuk Jeya yang bikin ngakak sekabupaten akibat logat medoknya keluar.
"Itu si Dino, kesian. Halu nya udah ke ubun ubun." sahut Juna yang baik hati. Uwuuu.
"Lanjut lanjut!"
Mereka berhompimpah lagi. Dan bisa kita lihat Juna berbeda sendiri. Kasihan sekali kawan, dia mengumpat tangannya sendiri.
Vano mengangkat tangannya, "gua aja ye gua." Vano tersenyum jahil. "Lo naksir siapa di kelas ini?"
Teman-temannya bersorak, "Spill.. Spill.."
Tapi sorakan semangat itu berubah menjadi sorakan lemas. Karena Juna memilih drink.
"Ga asik kau. NEPI GAK?!" ucap Vero galak. Nahkan jiwa Kak Ros nya muncul.
Juna meneguk teh botolnya dengan tergesa gesa, "Pengen muntah gua minum itu." gumamnya lirih.
SOD kali ini di hentikan karena Pak Alif datang ke kelas dengan membawa dokumen-dokumen penting.
"Pak Alif bogo sipeo~" celetuk Deva.
"Nado~" sahut Pak Alif sambil tersenyum. Deva memegangi dadanya seakan mendapatkan panah cinta.
"Oke anak-anak, seperti yang kita tahu. Kita ada pertandingan olah raga yang kemarin di tunda karena pandemi."
Pak Alif menghela nafas, "Dan kalian sudah tau apa yang saya maksud."
"PENAMPILAN LAGI ASEEK!!" pekik Vero kegirangan.
"GUA NYANYI, GAMAU TAU." celetuk Juna tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 3 : Classmates [✔]
Teen Fiction11 IPA 3, kelas yang selalu rusuh di manapun dan kapanpun. Selalu kompak dalam keadaan apapun. Muridnya pun rata-rata terkenal semua, dan kepintarannya-pun di atas rata-rata. Lalu, kenapa kelas ini di sebut kelas terusuh se-Elite School? Kalau kata...