---11 IPA 3---
Pemuda berahang tegas itu membuka matanya, dia membuka kunci layar handphone-nya karena banyak notifikasi masuk.'Pagi-pagi udah rame aja' gumamnya dalam hati.
Bagaimana dia tidak terganggu, ini masih jam 05.30, dia harusnya masih tidur. Dia terbangun karena dia di telfon oleh Vano.
Dia membuka room chat yang ia sematkan. Bukan perempuan, tetapi grup kelas. Entah membicarakan apa sehingga unread nya sampai 100 chat.
Aliansi Shinobi
Deva: Oii latian ga?
Bobby: Kaga tau, tanya yang laen
Mark: Latian kaga? Kalo hooh, acara gua di pending dulu.
Elisa: Rumahnya si Chandra aja, rumahnya luas kaya hotel bintang 5
Chandra: Jangan oyy, ada bonyok gue. Di rumahnya si Juna aja.
Juna: Rumahku terbuka untuk monyet :)
Najwa: Sialan :)
Luka: Asw :)
Jeya: Jingan :)
Lia: COT LO SEMUA!!
Vano: Dateng-dateng ngegas sialan :)
Salma: Ini acara nya udah tinggal beberapa hari nyet. Masa kaga latian?
Theo: 2in
Nathan: Jadi ga? Kalo jadi gue mau mandi
Luka: Jun rumah lo sepi kan?
Juna: Sepi, bonyok lagi keluar kota.
Dino: Bagus, gue juga udah siapin lagunya.
Kaysa: Sip gue siap-siap.
Pria itu menutup room chat nya, dan membuka room chat lain. Adik kelas yang dia temui kemarin. Dia mendapatkan nomer WA-nya dari Kevin, si anak X-2.
Personal Chat
Nathan: Dek
Ria: Iya kak?
Nathan: Tolong ijinin sama Bu Susi, kakak gak berangkat latihan, ada acara kelas.
Ria: Ohh siap kak..
Nathan: makasih dek
Ria: Iya kak
Dia mendesah pelan, hari ini dia tidak bertemu dengan orang terkasihnya.
Dia juga berfikir, akankah Ria menyukainya seperti dia menyukai Ria?
•
•
•Rumah Juna ramai, karena siswa IPA 3 ada di rumahnya dalam formasi lengkap. Apa lagi si rusuh Bobby datang ke sini, lengkap sudah kerusuhan kelas ini. Dan entah kenapa, Mark yang terkenal kalem tiba tiba petakilan sperti kambing yang baru keluar dari kandangnya.
Saat Nathan datang, mereka sedang bernyanyi bersama-sama. Tetapi ada suara yang mengganggu, itu suara Chandra. Dia tetap bernyanyi dengan keras walaupun suaranya seperti orang keselak biji durian. Aneh emang kelas ini.
Nathan menegur Vero, karena Vero senyum-senyum sendiri sambil memandangi handphone-nya.
"Woyy. Lo kenapa nyet? ketawa-ketawa sendiri" Nathan menegur Vero, sedangkan Vero hanya berdecak sebal.
"Dih kepo lo!!" ucap Vero sambil menjauhkan handphone-nya dari Nathan.
Tentu saja Nathan tidak peduli. Dia membuka layar kunci handphone-nya. Karena gabut ia mulai men-stalk instagram salah satu adik kelas.
Ia tersenyum. Hatinya menghangat saat melihat foto-foto Ria di instagram. Vero membalas dendam, dia berteriak bahwa Nathan sedang naksir adik kelas.
"WOYY PENGUMUMAN-PENGUMUMAN. SI NATHAN NAKSIR DEGEM" teriaknya tanpa dosa. Nathan langsung menggebuk Vero menggunakan bantal.
"BANGKE LO VER, AWAS LO" Nathan masih menggebuk Vero dengan bantal.
Nathan berhenti menggebuk Vero. Dia kembali ke kegiatannya, yaitu stalking akun gebetannya. Sampai akhirnya dia terbelalak, merutuki perbuatannya.
"ANJIR GUE MENCET LIKE!!! DIA DM GUE NJIR" Nathan berteriak heboh. Dia guling-guling di sofa sambil mengumpat merutuki perbuatan dirinya.
Bukan, bukan dirinya. Tapi jarinya.
"Sialan lo jadi jempol. Jangan maen pencet like njir!!" Nathan merutuki jempolnya. Dia heboh, dan mengumpat sana sini. Image kulkas nya sudah hilang tak bersisa.
"Mampus lo!!" Juna menertawai Nathan. Nathan mengumpat tanpa suara.
"Jyahh salting dia!" Bobby masih ngakak, melihat Nathan guling-guling di sofa.
"Lebay banget sih, cuman kepencet like doang" Mark tertawa keras. Mengabaikan image pangerannya.
Luka, Jeya, dan Aileen pun terkaget, seorang yang di kenal cuek dan tidak pedulian bisa salting seperti ini. Mereka juga kaget, Mark si pangeran Elite School bisa sebobrok ini.
Tanpa mereka semua sadari, mereka sudah akrab satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 3 : Classmates [✔]
Teen Fiction11 IPA 3, kelas yang selalu rusuh di manapun dan kapanpun. Selalu kompak dalam keadaan apapun. Muridnya pun rata-rata terkenal semua, dan kepintarannya-pun di atas rata-rata. Lalu, kenapa kelas ini di sebut kelas terusuh se-Elite School? Kalau kata...