24. Persiapan (02)

263 31 0
                                    

--- 11 IPA 3 ---

Ujian akhir sudah usai, seluruh siswa Elite High School bergembira karena mereka semua naik kelas.

Iya semuanya naik kelas, tidak ada yang tidak naik kelas.

Mereka semua menunggu masa liburan mereka. Karena libur itu seminggu setelah ujian akhir. Seminggu gitu ngapain? Ya mereka bercengkrama sama teman temannya, tanpa adanya pelajaran. Intinya kaya jam kosong.

Begitu pula siswa 11 IPA 3, mereka sedang menyiapkan suatu hadiah untuk guru mereka yang akan pindah dinas.

"BROWNIESNYA KAKA!!"

seluruh kelas menoleh, ah ternyata itu Nathan. Dia memang di tugaskan membawa brownies yang kemarin mereka buat.

Vano di tugaskan memasang balon di langit langit, karena hanya dia yang sampai.

Mereka mendekor kelas dengan rusuh pastinya. Tak lupa dangdutan juga menggunakan lagu Goyang Dumang, yang jadi lagu anthemnya 11 IPA 3.

"Heh jangan di colek colek dodol!" ucap Mark yang menciduk Theo sedang mencolek krim kue nya.

Theo mempoutkan bibir, "iya iya.." dia pun pergi mengganggu Juna yang sedang mojok bersama Jeya.

Di saat orang orang lagi sibuk mendekor, ada aja kuncrit yang malah mojok pacaran. Memang ngga ada akhlak.

"Anjir Jun liat nih!" pekikan Jeya membuat Juna menoleh. "Si Aksa dah punya pacar!"

"HAH??!!" tidak hanya Juna tapi seluruh kelas juga menoleh, maklum Aksa ini pacar sejuta umatnya Elite High School. Jadi ya begitu.

"Lah siapa??" tanya Deva penasaran.

"Katanya sih anak paskib. Anjir potek lah gua, potek!!" rengek Jeya sambil menunjukan hp nya.

"Yah, potek juga dah gua." ucap Deva sambil merengek.

"Yaudah lah gua sama Gevano aja anak IPS 2, ganteng juga tuh." ucap Deva pasrah.

"Heh, bantu naekin spanduk dong." teriak Luka yang sedang memegangi spanduk.

Aileen membantu Luka yang sedang menaikan spanduk. Juga Dino dan Najwa.

Vero yang sedari tadi joget gegara lagu cendol dawet jadi berteriak, "TELES KEBES NETES ELUH...?"

"CENDOL DAWET! CENDOL DAWET SEGER!" seluruh kelas kompak menyahuti.

Akhirnya mereka sahut sahutan.

"CENDOL CENDOL DAWET DAWET!!"

"CENDOL CENDOL DAWET DAWET!!"

"CENDOL DAWET SEGER!"

"PIRO??"

"LIMA NGATUSAN!"

"TERUS??"

"GAK PAKE KETAN!!"

" JI, RO, LU, PAT, LIMO, ENEM, PITU WOLU!!"

"TAK GINTAK GINTAK!! OYY!! TAK GINTAK GINTAK!! OYY!!"

Sumpah rusuh banget, ngga ngerti lagi. Tapi bagus sih.

Kelasnya selesai di dekor, sekarang waktunya menunggu Bapak Alif tercinta.

Sambil menunggu, mereka berbicara mengenai liburan mereka akan kemana.

"Heh, ke pantai yok." ajak Aileen bersemangat.

Juna menyetujuinya, "Ayok lah, udah lama ngga ke pantai." ucapnya sambil makan Martabak.

"Dufan aja lah, sama aja kek laut." ucap Bobby sambil menyomot martabak Juna.

"Iya, nanti naek roller coaster. Biar seru." Arin bersemangat.

"Gua jaga tas aja lah anjir." ucap Dino merasa ngeri saat harus naik roller coaster.

"Halah cupaps lo," ejek Mark tak berakhlak. "Takut ketinggian?"

Dino mengangguk, "hooh takut gua."

"Kemaren di kasih VR roller coaster jejeritan anjir. Langsung jadi pendiem dia. Inget mati kali." ucap Theo di sertai tawanya yang garing.

Lia juga ikut tertawa, "Ngakak banget kalo inget Dino jejeritan." ucapnya sambil ngakak.

Dino hanya memanyunkan bibir ngambek. Merasa pasrah di ejek seperti ini.

"Btw itu si Najwa, apa tidak cape di gantung terus?" celetuk Bobby.

"Dahlah, si Saga dingin banget anjir, kaya kulkas 35 pintu." Najwa melengos pelan, "Doain aja semoga kelas 12 nanti gua jadian."

"AAMIIN!!" sekelas kompak menyebut.

"Ni couple goals apakabs?" tanya Deva pada Nathan.

"Ria, imut anjir. Gua ngga tahan. Cape aku mabok terus." ucap Nathan dengan lebay.

"Bucin banget dah, suka herman." celetuk Vano.

"Herman bapak gua anjir." ucap Lia sambil menabok Vano pelan.

"Bitiway, ini udah selesei?" tanya Mark.

Semuanya mengangguk kompak.

"Tan, lu gih manggil Pak Alif." ucap Mark sambil menyikut Nathan.

"Kok gua sih anjrit??" Nathan merasa malas. Tapi akhirnya dia menurut juga.

Semuanya tidak sabar melihat bagaimana reaksi Pak Alif saat di beri kejutan seperti ini.







.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED

11 IPA 3 : Classmates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang