25. Surprise

313 37 0
                                    

--- 11 IPA 3 ---


Pria berumur 33 tahun itu duduk di kantornya dengan perasaan berkecamuk. Di sisi lain dia senang karena pindah dinas ke luar negri, namun di sisi lain dia sedih karena harus meninggalkan anak didik yang sangat berarti di hidupnya. Terutama 11 IPA 3.

Tiba-tiba pintu kantor di ketuk, salah satu siswanya mencarinya. Ah itu Nathan, si anak 11 IPA 3. Ada apa anak itu mencarinya?

"Permisi pak, bisa ke kelas sebentar?" ucap Nathan ramah.

"Ada apa?" tanya Pak Alif. Bukannya menjawab Natham malah tersenyum. Senyum yang tidak bisa di tebak apa maksud dari senyuman itu. Dia hanya menurut dan mengikuti Nathan.


Pria muda berumur 33 tahun itu berjalan menuju kelasnya. Salah satu muridnya memanggilnya dan menyuruhnya untuk ke kelas.

Pak Alif melihat kelasnya di tutup, pintunya di tutup begitu pula jendelanya. Dan yang paling membuatnya bingung adalah, kenapa kelasnya sepi?

Pak Alif membuka pintu kelasnya. Gelap, dan berantakan. Entah apa yang di perbuat anak didiknya.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan confetti, dan lampunya menyala. Pria itu melihat ada tulisan 'see you again Pak Alif!' di belakang kelas. Dia tidak menyangka akan di berikan seperti ini dari anak didiknya.

"Ini buat bapak!" ucap Deva sambil menunjukan kotak yang berisi brownies dengan tulisan 'buat pak alif'.

Pak Alif menerima brownies beserta lilin di atasnya. Entah apa maksudnya. Ulang tahunnya kan bukan sekarang?

"Makasih ya." ucap Pak Alif sambil tersenyum penuh makna, "Ahh engga, Terima kasih aja ngga cukup buat hadiah kalian."

"Ehh engga kok, kita ikhlas." celetuk Juna. Pak Alif menanggapinya dengan senyuman.

"Semoga kalian nantinya jadi anak yang sukses. Saya tau kalian nanti bakal pisah pisah kelasnya. Saya harap kalian tetep temenan dan solid seperti ini." kata Pak Alif.

"Saya bangga pernah jadi wali kelas kalian. Walaupun kalian nakal, dan ngerusuh di mana mana. Saya tertep bangga." lanjutnya kemudian.

"Rajin belajar ya, saya tau kalian ini calon orang sukses." lanjutnya lagi.

"Semoga siswa 11 IPA 3, menjadi orang sukses, berbakti pada orang tua, dan berguna bagi bangsa." Pak Alif mengucap permohonan dan meniup lilin di atas brownies itu.

Seluruh kelas bersorak heboh, ricuh, riuh, seperti biasa. Ini lah yang Pak Alif suka dari kelas ini. Keributan mereka.

Brownies itu di bagi menjadi 21 potong. Dan di bagikan ke seluruh kelas.

Pak Alif menggigit sepotong browniesnya, "mmm, enak loh. Siapa yang bikin?" katanya memuji browniesnya.

"Anak-anak pak, di bantu ibunya Juna sama Nathan." jawab Arin.

"Terima kasih banyak ya." ucap Pak Alif.

"Pak, apa ngga mau foto foto dulu?" celetuk Salma mengingatkan.

"Yah kue nya udah di potong." sahut Pak Alif. "Yaudah ngga papa, kita foto di belakang situ ya." lanjutnya merasa bersemangat.

Lia menaruh kameranya di meja dan mengarahkan kameranya ke arah orang orang. Lia memang membawa kamera untuk foto bersama nanti.

Seluruh siswa beserta Pak Alif berfoto di belakang. Bersama spanduk bertuliskan 'see you again pak alif' dan Lia juga berlari menyusul mereka yang sudah memasang gaya.

Kelas menjadi heboh kembali.

"Pak Alif besok ikut ya. Please. . ." rengek Salma. Di ikuti anggukan lainnya.

"Kemana?"

"Dufan." sahut Juna. "Ya pak? Pertama dan terakhir loh." lanjutnya kemudian.

Pak Alif mengangguk, "Insyaallah saya sempetin ya." ucapnya kemudian.

Dia merasa beruntung karena memiliki anak didik seperti mereka, walaupun mereka sangat berisik dan agak nakal. Dia tetap bangga pada anak anak didiknya.






.
.
.
.
.

To be continued. . .



A/N :

Huaaa masa mau tamat :"")
Maaf kalo ending nya terkesan garing dan gaje. Karena otaknya lagi buntu parah. Kalo ngira ini part terakhir, ohh tentu saja tidak. Masih ada part lagi menuju tamat :")

Tunggu aja ka1 ka1 ku sekalian 😗

11 IPA 3 : Classmates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang