19. Berangkat Sekolah

325 42 0
                                    

---11 IPA 3---


Hari ini hari pertama kembali ke sekolah, setelah sekian lama sekolah di tutup karena tamu tak di undang akhirnya sekolah di buka kembali.

"ELISAAAAAAA KANGEN GUA ANJAY." teriak Deva sambil memeluk Elisa. Elisa juga memeluk Deva dengan dramatis.

"Anjay Bob, makin butek aja lu." ucap Juna sambil menatap Bobby. Bobby yang tidak terima langsung menjitak Juna.

"Akhlak lo di mana? Ikutan ke lockdown?" sahut Bobby. Juna hanya cengengesan tidak berdosa.

"MARKEUUUU, makasih ya, berkat lo tugas gua kelar semua." ucap Salma sambil melompat kegirangan. Mark hanya mengangguk dan tersenyum.

"seneng bisa ketemu lo lagi." ucap Mark sambil menatap Salma.

Salma hanya tersenyum malu malu, "ehh hehe, iya gua juga." ucap Salma.

"WOY ANJIR TUGAS FISIKA BELOM KELAR." teriak Luka dengan hebohnya. Kaysa yang tidak tahan dengan keributan yang Luka perbuat langsung menimpuknya dengan buku tulis fisikanya.

"Mamam tuh fisika." ucap Kaysa sinis.

Luka cengengesan, "hehe, makasih Kaysa, peka deh." ucap Luka.

"Si Didin ngaret bener dah datengnya. Pen gua jitak." keluh Lia karena Dino tak kunjung datang.

"sabar sob," ucap Najwa. Najwa beranjak dari tempat duduknya, "IPS 2 kuy, mau meet orang." ajak Najwa.

"uuu sapa tuu??" Luka menatap curiga.

"uuuu pasti mau ketemu Sagara." Vano ikut mengompor.

"GELUT YUK JING, DUA LAWAN SATU AYOK." Najwa langsung nyolot. Kasihan mereka, langsung membeku, mampus aja kalo gelut sama singanya IPA 3.

"Ampun ndoro." mereka berdua langsung mundur kiceup.

"Gua mau ketemu Jeje, sekalian ketemu Sagara sih. AWWW MALU BANGEED." ucap Najwa sambil ngibrit lari. Lia langsung mengejarnya.

"Nahkan, apa gua bilang." ucap Vano berbangga diri.

"Halah bacot," ucap Luka sambil menoyor Vano. "bantuin gua nyelesei in fisika koy." ajak Luka. Vano hanya memutar mata malas.
.
.
.
.
.

"Si Jeje mana dah?" Najwa menelusuri dari depan pintu kelas 11 IPS 2. "Si Sagara juga kaga ada pulak" ucap Najwa mengeluh.

"Belom dateng kali, kan si Saga berangkatnya mepet jam pertama." ucap Lia.

"Mau nyari siapa?"

Mereka berdua terlonjak kaget. Ternyata itu Samudra, Ketua Penegak Disiplin.

"Nyari Saga, Mud. Dah dateng belom?" ucap Lia, Najwa langsung terbelalak kaget.

"Ooo Saga. Belum dateng, paling lagi otw, kalo belum dateng juga paling di hukum di depan." ucap Samudra.

"Si Dino di depan?" tanya Lia.

"Huum di depan." sahut Samudra.

"oohh yaudah, gua balik kelas duluan aja ya. Nanti aja pas istirahat gua ketemunya. Makasih ye Mud." pamit Najwa, Samudra mengangguk. Mereka berdua beranjak pergi kembali ke kelas.

"Lu serius naksir Sagara? Lempeng gitu mukanya." Lia menjadi julid sendiri.

"Yee anjir, bukan gitu. Gua sama Saga ni pernah satu sekolah pas SMP. Dari dulu juga mukanya lempeng kea gitu." jelas Najwa panjang lebar.

Lia hanya ber-oh ria. Dia mengalihkan pandangan kearah kelas sebrang, "eh bentar, gua nyusul si Didin dulu ye." Najwa mengiyakan.

Lia pergi, tetapi Najwa masih setia menunggu Sagara. Anjir setia, asique. Intinya Najwa masih tetap menunggu Sagara.

11 IPA 3 : Classmates [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang