[ Ramadhan Series Vol. 4 ] puasa pertama Mark

442 28 0
                                    

Kamu sedang memberitahu Mark tentang Ramadhan. Mark adalah tunangan kamu.

Kamu di jodohin sama orang tua kamu, dengan Mark. Orang tua Mark bukan beragama Islam, tapi kakak nya beragama Islam.

Meskipun hubungan kalian karena hasil perjodohan, namun Mark ikhlas untuk merubah agamanya.

Itulah yang membuat kamu salut terhadap Mark, terlebih lagi Mark sangat semangat di bulan puasa pertama nya ini.

"Ohh, berarti aku harus ngapain aja nih sambil nunggu buka puasa?" Tanya Mark pada kamu.

Kalian sedang video call-an. Ini kebetulan masih jam 9 pagi, Mark bosen dan akhirnya telfon kamu.

"Ya terserah kamu ngapain aja, tapi jangan membuang waktu untuk hal yang ga bermanfaat," kata kamu.

Mark mengangguk.

"Gimana kalau aku belajar agama aja? Sama kamu tapii," ajak Mark.

"Boleh, sini aja kerumah. Belajar bareng sama aku," ucap kamu.

"Tapi emang gapapa nih? Kan lagi puasa, kita juga belum muhrim"

Kamu mengangguk.

"Gapapa asal jaga jarak dan ga bersentuhan, kan niatnya mau belajar. Kalo ngga belajar bareng sama bunda juga," bales kamu.

Mark pamit untuk berangkat ke rumah kamu. Kamu bilang sama bunda kalau nanti Mark mau dateng dan belajar agama, bunda setuju aja.

Ga lama kemudian, ada yang mengetuk pintu rumah.

Cklek

"Hai sayaaangg," sapa Mark.

Kamu menggeleng heran sambil tersenyum.

"Eitsss salam dulu dong," ingat kamu kepada Mark.

Mark menyengir.

"Oh iya lupa, Assalamualaikum calon makmum aku" gombal Mark.

Kamu terkekeh.

"Waalaikum salam calon imam aku," bales kamu dan setelah itu kalian tertawa.

Kamu menyuruh Mark masuk, dan Mark salim ke bunda.

"Jadi kamu mau belajar agama nih?" Tanya Bunda.

Mark mengangguk.

"Iya nih Bunda," jawab Mark.

"Yaudah belajar disini aja ya Mark. Bunda ga bisa bantu nih maaf ya, kalian aja. Hati-hati berduaan," ingat Bunda.

Kita mengangguk dan bunda kembali ke dapur.

"Jadi kamu mau belajar apa?" Tanya kamu.

"Hmm, kalo ga puasa atau puasanya batal itu gimana? Terus boleh ngomong kasar ga?" Kata Mark.

Kamu pun menjelaskan sesuai dengan hal yang kamu tahu. Lalu kalian lanjut mengobrol terus hingga waktu buka puasa tinggal sebentar lagi.

"Eh ke dapur yuk! Udah mau buka puasa," ajak kamu kepada Mark.

Mark berdiri, namun setelah itu menahan kamu. Ngga pegang tangan kok, Mark manggil kamu.

"Kenapa?" Tanya kamu.

"Rambut kamu keliatan, lain kali kerudung nya jangan terlalu pendek. Kalau pendek antisipasi aja gimana caranya biar rambut kamu ga keluar," nasehat Mark.

Kamu segera membenarkan rambut kamu, huh jadi malu deh. Apalagi Mark tadi nasehatin kamu sambil senyum manis banget.

"Makasih Mark," ucap kamu.

Setelah itu kalian membantu Bunda di dapur. Ga lama setelah itu adzan berkumandang tanda berbuka puasa.

"Alhamdulillah, ayo buka puasa" kata bunda.

Selepas berdoa, kalian pun minum dan mulai makan sedikit.

"Gimana Mark puasanya? Lancar kan?" Tanya Bunda.

"Ya alhamdulillah, tapi masih suka males ngapa-ngapain karena lemes" jawab Mark.

"Dulu kamu pernah puasa ngga?" Tanya kamu.

"Pernah, tapi dulu boleh minum" kata Mark.

"Gapapa kalau masih ga kuat, belajar sedikit-sedikit. Nanti kalau udah nikah harus bisa," goda bunda.

"Ih bunda apasih!" Protes kamu malu.

Mark dan bunda yang melihat itu hanya tertawa.
















Mark dan bunda yang melihat itu hanya tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mampir yuk!

Imagine ; Mark TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang