Kamu adalah seorang dokter anak. Kamu tuh suka banget sama anak kecil, jadi kamu memutuskan untuk jadi dokter anak sejak itu.
Kamu suka kasihan kalau ngeliat anak kecil yang sakit parah, ga tega. Anak sekecil mereka harus menghabiskan waktu nya di rumah sakit.
Sibuk ngelamun, kamu ga sadar ternyata ada pasien. Satu cowo dan anak perempuan kecil, cantik tentunya.
"Ada keluhan apa ya pak?" Tanya kamu ramah.
"Ini dari semalem panas terus badan nya dok, kemarin sempet turun panas nya tapi sekarang naik lagi" jelas cowo itu.
"Oh yasudah mari saya periksa," kata kamu.
Anak perempuan ini kelihatan takut saat kamu mau periksa. Kamu yang nyadar pun akhirnya mengajak ngobrol.
"Halo cantik, namanya siapa?" Tanya kamu sembari senyum.
"Kyla doktel," kata Kyla.
Kamu terkekeh gemas melihat Kyla, lucu banget soalnya. Kulit nya putih, mata nya belo.
Selesai ngecek Kyla, kamu membantu nya turun dari kasur. Kamu berjalan kembali ke meja kamu."Pak, saudari Kyla terkena tipes. Jadi harus dirawat sekiranya 1 minggu," jelas kamu.
"Ah gitu ya, jadi sekarang gimana dok?" Tanya cowo itu.
"Sekarang anter Kyla ke kamar nya aja, ayo saya anter" ajak kamu.
Kamu membawa Kyla dan cowo itu ke kamar pasien, dan setelah itu membaringkan Kyla.
Kamu memanggil suster untuk membawa infusan.
"Mau pulaangg," rengek Kyla.
"Kyla sayang, kamu disini dulu sebentar ya. Kyla kan lagi sakit, nanti tambah sakit kalau ga disini. Nanti sembuh beli mainan oke?" Kata cowo itu.
Kamu yang melihat itu hanya tersenyum, gemas sekali. Kamu beranggapan sepertinya cowo ini adalah ayah nya.
"Kyla mau jalan sama dokteel," kata nya sambil melihat ke kamu.
"Oke! Nanti kalau udah sembuh dokter ajak jalan," bales kamu.
"Em- maaf sebelumnya, nama kamu siapa?" Tanya cowo itu ke kamu.
Kamu mengulurkan tangan kamu.
"Nama saya Y/n, kamu?"
"Saya Mark, uncle nya Kyla" balas nya sambil menjabat tangan kamu.
"Oh uncle? Saya pikir anak kamu," kata kamu.
Kalian pun lanjut ngobrol dan menemani Kyla hingga tertidur pulas. Setelah itu, kamu balik ke ruangan kamu.
- - - -
Semenjak itu, kalian menjadi dekat. Siapalagi kalau bukan kamu dan Mark. Kalian jadi sering jalan bareng, sampe akhirnya sesuatu ga terduga terjadi.
"Maaf sebelum nya, saya suka sama kamu semenjak pertemuan di rumah sakit. Saya mau ngajak kamu untuk menikah dengan saya, apa kamu mau?" Tanya Mark.
Kamu kaget. Apalagi di acara dinner ini ada keluarga kamu dan keluarga nya Mark. Jadi tujuan Mark untuk ngajak kamu dinner tuh ini?
"Cieeee! Udah terima aja, udah menua tuh umur lo," sahut bang Jackson, kaka kamu.
Semua anggota keluarga menggoda kalian, kamu jadi malu. Tapi jujur aja, kamu pun memiliki perasaan yang sama.
"Y-ya, saya mau" jawab kamu malu-malu.
Semua langsung heboh dan membahas tanggal pernikahan. Kamu dan Mark hanya diam, namun perasaan senang membuncah kalian.
"Makasih, udah mau menerima aku. Aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik," kata Mark disamping kamu.
Jadi, sekarang aku-kamu?
"Terima kasih juga udah milih aku padahal masih banyak kekurangan didalam diri aku," jawab kamu.
"Gapapa, kita sama-sama introspeksi diri. Sama-sama melengkapi segala kekurangan, asal dijalankan bareng pasti semua bisa" ucap Mark sembari tersenyum.
Kamu ga menyangka bahwa takdir kamu bersama Mark, kamu sangat senang.
Semoga, Mark memang seseorang yang dititipkan Tuhan untuk mendampingi kamu hingga akhir hayat.
Tidak ada yang bisa memisahkan kalian, hingga maut sendiri yang memisahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine ; Mark Tuan
Fanfiction[ O P E N R E Q U E S T ] Selagi halu itu gratis, kenapa ngga? Apalagi modelan cowoknya kayak Mark yang serba bisa, tajir, dan ofc ganteng.