Bukk!
"Ho-Hyun~a." Hye-Rin terperanjat ketika melihat Ho-Hyun sudah jatuh tak sadarkan diri di bahunya. Bau akohol yang menyengat menyeruk di hidung Hye-Rin.
Tok! Tok! Tok!
Hye-Rin sampai di rumah Min-Hee. Tak ada tempat lain untuknya membawa Ho-Hyun, kecuali di tempat kost Min-Hee.
"Silyehamnida! Min-Hee~ya! Kau ada di dalam?! Aish, selalu saja menghilang saat di butuhkan!" gerutu Hye-Rin kesal.
📚
Kamar kost Min-Hee tak terlalu luas, namun bisa menampung dua orang lebih disana. Kamar kost Min-Hee tak pernah terkunci, dan itu kebiasaan buruk Min-Hee. Hye-Rin hanya bisa duduk di samping ranjang memandang Ho-Hyun yang tak sadarkan diri dengan pipi memerah.
Bau akohol menyeruak di penjuru kamar Min-Hee. Hye-Rin mengompres kepala Ho-Hyun yang sedikit panas karena efek minuman keras.
"Ho-Hyun~a, kau sudah sadar?" tanya Hye-Rin, senang ketika melihat Ho-Hyun bangun dari ranjang.
Sontak Hye-Rin mengubah ekspresi senangnya ketika sadar bahwa Ho-Hyun masih mabuk. Ho-Hyun menatap intens seraya tersenyum nakal ke arah Hye-Rin.
Dengan terhuyung-huyung, ia berjalan ke arah Hye-Rin. Hye-Rin panik, apa yang akan Ho-Hyun lakukan? Ho-Hyun melepas jaketnya, dan terus tersenyum nakal.
Ho-Hyun mencekal tangan Hye-Rin dengan kuat. Kemudian membuka kancing atas kemejanya.
"Ho-Hyun~a! Apa yang kau lakukan?" Hye-Rin makin panik ketika Ho-Hyun memandangnya lekat-lekat dengan seringaian nakal yang menyeramkan.
Ho-Hyun tak menjawab. Nafas Ho-Hyun berbau alkhohol. Hye-Rin mencoba meronta. Namun gagal, pegangan tangan Ho-Hyun sangat kuat.
Ho-Hyun memegang pipi Hye-Rin dengan tangannya. Wajah mereka berpaut beberapa senti. Hye-Rin sangat panik, ketika Ho-Hyun mencoba menyatukan bibir mereka. Hye-Rin menahan napas, bau alkohol sangat tajam dan membuatnya ingin muntah. Keringat dingin mengucur deras di pelipis Hye-Rin. Irama jantung yang berdegup kencang tak bisa terelakkan.
Hye-Rin mencoba meronta, tapi Ho-Hyun tak mau menyerah. Ia menyerang Hye-Rin sangat liar serta terus berusaha mencium bibir Hye-Rin, dan ...
Bukk!
Hye-Rin mendorong Ho-Hyun hingga terjatuh ke atas kasur. Nafas Ho-Hyun dan Hye-Rin saling memburu. Hye-Rin menatap Ho-Hyun dengan sedikit takut, apakah tadi Ho-Hyun ingin ... menciumnya?
Tok! Tok! Tok!
📚
Di sisi lain, Min-Jae berlarian mencari Ho-Hyun di sekitar kelab malam yang ramai. Min-Jae sedikit kesusahan mencari Ho-Hyun karena tempat itu di penuhi lautan manusia.
"Jugaeyo, apa anda melihat Kim Ho-Hyun? Anak tunggal K-Myeon group?" tanya Min-Jae pada seorang wanita yang sedang asyik berbincang dengan teman-temannya.
"Aku tidak melihatnya. Kenapa kau mencarinya? Temani aku dulu oppa," jawab wanita tersebut dengan wajah nakal, dan berusaha merayu Min-Jae. Wanita itu lantas meraih tangan Min-Jae dan mengelusnya bersamaan dengan seringain nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, High School!
Teen FictionMoon Hye-Rin, gadis itu menyukai Lee Ji-Woon. Laki-laki yang dikaguminya sejak duduk di bangku SMP. Namun, Ji-Woon tak pernah membalas perasaan gadis itu. Hingga suatu ketika, datang anak baru bernama Park Yoo-Seok yang menyatakan cinta padanya di h...