"Sebenarnya, apa yang terjadi padaku?"
Hye-Rin memejamkan matanya. Ia sangat takut. Akhir-akhir ini ia sering sakit kepala, dan suara dengungan nyaring selalu saja memenuhi gendang telinganya. Suara di sekitarnya terdengar hampa, dan selalu di gantikan dengan suara dengungan nyaring.
"Hye-Rin~a, gwaenchana?" tanya Yoo-Seok.
Namun Hye-Rin tak mengubris dan masih menenggelamkan wajahnya. Sontak air muka teman-temannya terlihat mulai panik, tak terkecuali Ji-Woon yang cepat-cepat membuka headsetnya.
"Hye-Rin~a? Gwaenchana? Hye-Rin~a!" Min-Hee mulai mengguncang-guncang tubuh Hye-Rin hingga gadis itu tersadar dari lamunannya. "Gwaenchana?" Min-Hee mengulang kalimatnya.
Mata Hye-Rin membulat ketika mendapati mulut Min-Hee yang bergerak, namun tak mengeluarkan bunyi apapun. Jemari Hye-Rin sedikit bergetar ketakutan tatkala suara dengungan di telinganya kian terdengar makin nyaring.
Karena tak kunjung mendapat balasan dari Hye-Rin, sontak Ji-Woon menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan gadis itu. Tangannya menepuk pelan pundak Hye-Rin, di sambung dengan suara dinginnya yang mengudarakan satu kalimat. "Gwaenchana?"
Bola mata Hye-Rin yang awalnya nampak tak fokus, kini beralih ke netra hitam Ji-Woon. Senyum sabit terbit di wajahnya, diteruskan dengan anggukan semangat yang menandakan bahwa ia baik-baik saja. Bukan karena suara dengungan itu sudah hilang Hye-Rin tersenyum, namun entah mengapa rasa cemas yang menyelimuti dirinya kian mereda.
Yoo-Seok menghela nafas lega. "Kalau begitu, apa kalian mau ke Harajuku?"
📚
"Tempat apa ini? Nyentrik sekali," gumam Min-Hee seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tampak aneh.
Berbeda dengan Hye-Rin yang terlihat kagum dengan berbagai pernak-pernik di sana. Suara dengungan di telinganya kini telah hilang, dan gadis itu seakan melupakan kejadian yang baru saja ia alami beberapa jam lalu. Yang terpenting baginya saat ini adalah bersenang-senang di Jepang.
D
i sepanjang jalan memandang, hanya ada toko-toko baju. Terlebih lagi, ada beberapa orang berdandan layaknya anime, dan menurut Min-Hee itu sangat berlebihan.
Yoo-Seok memandang sekeliling. Lantas senyum kepuasan terbit di wajahnya. "Selamat datang di Harajuku! Berbagai seni jalan, jalanan cosplay, serta toko-toko baju bagi vintage ada di sini."
"Ya! Kenapa kau membawa kami ke tempat ini, huh?!" seru Min-Hee.
Lantas Yoo-Seok mengerutkan keningnya. "Ya! Kau ini ketinggalan zaman? Anak muda milenial Jepang suka ke sini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, High School!
Teen FictionMoon Hye-Rin, gadis itu menyukai Lee Ji-Woon. Laki-laki yang dikaguminya sejak duduk di bangku SMP. Namun, Ji-Woon tak pernah membalas perasaan gadis itu. Hingga suatu ketika, datang anak baru bernama Park Yoo-Seok yang menyatakan cinta padanya di h...