• Erlangga 32 •

11.8K 702 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meira melemparkan ransel nya ke sofa lalu duduk dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meira melemparkan ransel nya ke sofa lalu duduk dengan kasar. Baru saja kemarin ia di buat senang mendapatkan Elang nya yang penurut dan hari ini laki-laki itu sangat-sangat membuatnya sebal.

Elang menurunkan nya di pinggir jalan dengan alasan ada urusan mendadak. Cuih, memang nya ia tidak tahu apa urusan Elang? Jelas laki-laki itu pasti menemui Senja yang sempat mereka dua lihat pulang bersama laki-laki lain.

Meira menendang meja kesal. Kenapa Elang harus mengurusi Senja?!

Meira meraih handphone nya yang bergetar di dalam saku seragam nya.

Reta
| Siap-siap buat besok, Dear.

Meira mengernyit 'kan dahi nya saat membaca pesan dari Reta. Ah, iya. Besok orangtua nya, orangtua Reta dan juga wali Senja akan datang ke Sekolah karena Rafel telah di nyatakan pulih kemarin.

Meira melempar handphone nya ke samping. Tidak peduli apapun rencana Reta yang akan menyeretnya sebagai orang yang bersalah. Toh dia punya orangtua yang kaya raya.

Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya lebih mudah dengan uang.

***

Reta masuk ke dalam ruang rawat Rafel. Hal pertama yang ia lihat setelah menutup pintu adalah wanita cantik berjilbab tengah menyuapi Rafel. Siapa lagi kalau bukan Mamah nya.

"Mah," ucap Reta sembari mengecup punggung tangan Mamah nya. "Mamah kapan ke sini?" tanya Reta.

"Satu jam yang lalu," balas Nita, mamah Reta.

"Papah gak ke sini?" tanya Reta membuat Nita menggeleng.

"Enggak, Papah masih banyak kerjaan. Mama juga gak bisa lama-lama. Udah ambil penerbangan buat besok," jawab Nita.

Kalian tahu 'kan jika Reta dan Rafel tinggal di apartemen?

"Oh ya, kamu udah makan siang?" tanya Nita membuat Reta menggeleng.

"Yaudah, kebetulan mamah juga belum makan. Gimana kalau kita cari makan di luar?" ajak Nita.

Reta menipiskan bibir. Menatap Rafel sesaat lalu menggeleng.

Erlangga: Bad Fiance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang