Elang menghentikan motornya di Parkiran Sekolah membuat sebagian siswa-siswi yang kebetulan lewat berhenti dan saling berbisik saat mengetahui bahwa gadis yang turun dari boncengan Elang bukanlah Senja.Meira memberikan helm nya kepada Elang saat laki-laki itu telah menggantungkan helmnya terlebih dulu di atas tengki motornya. Menerima helm yang Meira berikan lalu menggantungnya di salah satu kaca spion.
Meira dengan cepat menggandeng tangan Elang saat laki-laki itu hendak melangkah membuat semua orang yang menyaksikan semakin bertanya-tanya. Meira memutuskan untuk masuk Sekolah hari ini lantaran mendapatkan Elang nya yang penurut dari kemarin.
Reta juga terlihat masuk Sekolah hari ini, gadis itu memperhatikan tingkah so manis dan so bahagia Meira dari ujung koridor. Membulatkan mata saat Elang melempar senyum kepada gadis yang tengah menggandeng lengannya.
Apa yang Meira lakukan sampai Elang bersikap begitu kepada gadis itu? Reta menyipitkan mata nya lalu semringah saat mendapati Senja yang baru saja keluar dari mobil ... Kakak nya mungkin? Karena gadis itu keluar dari kursi penumpang bagian depan.
Senja Kinanti, gadis itu tampak tersenyum saat keluar mobil dan melambaikan tangannya saat mobil melaju meninggalkan tempatnya. Namun senyum itu luntur saat Senja membalikkan badannya, mendapati Elang dan Meira yang berjalan bersisi an menuju gedung Sekolah memasuki koridor.
Reta terkekeh sinis, biarkan Senja mengalami ini. Reta sempat saling melempar pandangan sinis kepada Meira saat gadis itu melewati nya bersama Elang. Reta kembali 'kan pandangan kepada Senja dan ... Mendapati Ega yang sepertinya melihat apa yang baru saja Senja lihat di Parkiran sana.
Reta menarik salah satu sudut bibirnya. Ini akan semakin seru!
"Cabut," ajak Reta kepada Kinari dan Jingga yang selalu bersama nya.
Senja menghela nafas, mencoba untuk tidak berpikir yang tidak-tidak. Semua yang Elang lakukan untuk dirinya 'kan? Laki-laki itu meminta agar dirinya bisa bertahan dengan hubungan mereka yang sekarang dan saat ini yang bisa Senja lakukan hanyalah bersabar. Bersabar menunggu apa saja yang akan Elang lakukan demi hubungan keduanya.
Baru saja hendak melangkahkan kaki nya, seseorang menahan pergelangan tangan Senja. Senja menoleh dan mendapati Ega yang menatapnya.
"Kamu baik-baik aja?" tanya Ega.
Senja menunduk sesaat namun dengan cepat kembali mengangkat wajahnya. Menarik kedua sudut bibirnya menerbitkan senyuman untuk Ega lalu mengangguk.
"Aku antar sampai kelas," ucap Ega lalu menggenggam tangan Senja.
Tanpa mereka sadari, interaksi keduanya di perhatikan oleh Elang yang tengah berjalan di lantai tiga bersama Meira. Kelas dua belas memang di tempat 'kan di lantai tiga membuat Elang bisa melihat dengan jelas interaksi keduanya meski tidak tahu apa yang telah mereka bicara 'kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga: Bad Fiance ✓
Novela Juvenil(Part masih lengkap dan sudah terbit di @_gentebooks) Ada tiga hal yang Erlangga benci. Pertama, berisik. Kedua, hal-hal merepotkan. Ketiga, Senja. Namun, menurut Senja hal-hal yang Erlangga benci adalah hidupnya. Cerewet dan merepotkan? Mungkin. Se...