• Erlangga 39 •

9.7K 466 6
                                    

Air di pelupuk mata Senja kini tak bisa gadis itu bendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air di pelupuk mata Senja kini tak bisa gadis itu bendung. Air matanya mengalir begitu saja saat memberontak pun percuma rasanya. Mata Senja terpejam saat kini Ega menyingkap rok Sekolahnya. Mengelus pahanya dengan senyuman puas laki-laki itu.

Tak ada yang bisa Senja lakukan selain menangis sekarang. Ia... Menyerah.

Senja yang kini terlihat pasrah dengan mata tertutup dan berair itu membuat Ega terdiam sejenak. Menatap Senja sembari mempertimbangkan. Ia sadar bahwa apa yang ia lakukan kepada Senja sekarang pasti akan membuat gadis itu membencinya. Pasti.

Tapi di lain sisi Ega tidak ingin berhenti. Ia sudah melangkah sejauh ini. Berhenti atau terus melangkah hasilnya pasti akan tetap sama. Bukan hanya Senja yang akan membencinya, tapi Fajar selaku kakak Senja juga pasti akan membencinya. Belum lagi Elang dan yang lain.

Tapi sekarang yang Ega pikirkan bukan itu. Tak peduli ia akan di benci oleh siapapun yang terpenting sekarang ia menjadi yang pertama.

"Maafin aku."

Setelah yakin dengan keputusannya kini Ega menundukkan kepalanya. Hendak mencapai bibir Senja dengan bibirnya, namun belum sempat bibirnya menyentuh bibir Senja seseorang mencengkram kedua pundaknya. Memaksa dirinya bangkit.

Tak lama setelah dirinya bangkit seseorang langsung saja memberikan pukulan keras tepat di rahangnya membuat Ega terhuyung karena tidak siap dengan pukulan yang mendadak barusan.

BUGH

"BAJINGAN!" Fajar kembali memukul Ega setelah itu membanting tubuh cowok itu.

Setelah membanting Ega sampai laki-laki itu terkapar di lantai, Fajar tidak tanggung-tanggung untuk menendang perut Ega beberapa kali. Ia benar-benar murka menyaksikan adik dan anggota keluarga satu-satunya yang ia miliki di lecehkan.

"BANGSAT!"

Jika tidak di tahan oleh petugas keamanan yang telah membantu dirinya dan Elang untuk bisa masuk ke dalam unit Ega mungkin saja Fajar tidak akan berhenti memukuli laki-laki bajingan itu. Sedetik saja ia telat masuk, mungkin Ega akan lebih parah melecehkan Senja.

"Mas tenang, Mas." Petugas keamanan yang menahan Fajar mencoba menenangkan pria itu.

"Aku kotor," ucap Senja sembari beringsut mundur menjauhi Elang yang hendak memeluknya. Air matanya semakin deras mengalir saat tahu mungkin saja Elang melihat semuanya. Melihat saat bagaimana Ega melecehkannya.

Mata Elang memanas saat melihat gadis di hadapannya menangis terisak sembari membenarkan kemeja seragam di bagian bahunya yang terbuka. Senja memegang erat kemeja seragam di bagian yang kancingnya terlepas.

Elang mengikis jarak. Mengabaikan Senja yang terus beringsut mundur tak ingin di dekati. Elang angkat tangannya untuk merapikan rambut Senja yang sangat berantakan. Hatinya hancur saat melihat Senja hampir di rusak oleh Ega.

Erlangga: Bad Fiance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang