Yuri memapah Yoong untuk menuju ke kursi rodanya.Hari ini pihak rumah sakit telah mengizinkan Yoong untuk bisa pulang ke rumah.
Hyoyeon sudah berada di dalam ruangan kamar rawat inap Yoong semenjak malam tadi dan membantu membereskan barang-barang kedua sepupunya tersebut.
"Apakah besok hasil keputusan dari sidang itu keluar?",
Tanya Yoong kepada kedua hyungnya.
"Nde",
"Apakah besok aku boleh ikut ke Pengadilan?",
Tanya Yoong lagi kepada Hyoyeon yang saat ini tengah berjalan menuju pintu yang telah di bukakan oleh salah seorang pengawalnya.Sambil menjinjing dua buah tas olahraga yang berisi pakaian milik Yuri dan Yoong,lalu menyerahkan tas-tas itu kepada salah seorang pengawalnya,Hyoyeon pun berdiri menanti kedua sepupunya tersebut di lorong koridor tepat di depan pintu ruangan kamar inap Yoong dan menatap kearah Yuri juga Yoong.
"Sebaiknya,katakan dulu keinginanmu itu kepada eommamu yang saat ini sedang menantimu di rumah,Yoongie-ya...",
Kata Hyoyeon lembut menanggapi dan menunggu Yuri mendorong kursi roda itu keluar dari dalam ruang kamar rawat inap rumah sakit.
Sebanyak enam orang bodyguard tengah mengawal Hyoyeon,Yuri juga Yoong.
"Arraseo...",
"Apa pria tua itu sudah menghilang?",
Tanya Yuri kepada Hyoyeon yang kini berjalan bersisian dengannya.
"Hum",
"...Hyungkah?",
Tanya Yoong dengan menolehkan kepalanya ke arah Hyoyeon.
"Nde...",
"Apa dia merasakan kesakitan sebelum pergi?",
Tanya Yoong bersama sorot mata dan raut wajah dinginnya menatap lurus kedepan.
"Nde.Bahkan sangat kesakitan",
"Tapi rasanya,aku masih belum bisa merasa puas,hyung...",
"Lantas,kau inginnya bagaimana?",
"Kenapa tidak menyiksanya lebih dulu sampai dia benar-benar memohon agar kematiannya di segerakan?",
"Waktunya terlalu singkat... Aku pun juga sebenarnya masih belum merasa puas untuk melakukan itu kepadanya...",
"Yang penting,dia sudah tak akan bisa mengusik hidup kita lagi.Itu saja sudah cukup...",
Kata Yuri ikut menimpali dengan sikap tenangnya.
"Bagaimana dengan sisanya?",
"Taeyeon akan mengurus mereka",
"Ku kira,kita harus tetap mengawasi.Sekedar berjaga-jaga saja...",
Kata Yuri dengan ekspresi wajah datarnya.
"...Wae?",
Tanya Hyoyeon yang terlihat mulai merasa tertarik dan memasang raut wajahnya yang berubah menjadi serius tersebut.
"Aku masih belum bisa mempercayai mereka.Hukum dan orang-orang itu.Kalau pun benar hukuman mati itu di tetapkan untuk mereka,bisa saja akan ada sebuah skenario yang merekayasa hukuman itu.Seperti sebelumnya.Bukankah dulu juga begitu?.Sisa-sisa dari orang-orang mereka yang masih setia selalu berada di belakang mereka...",
"Maksudmu,hukuman mati palsu?",
"Hum.Sekedar untuk mengelabui publik...",
"Bukankah itu akan jauh lebih mudah untuk kita?",
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY,BUT I LOVE YOU MY KWON 《🔚》✔
FanfictionAku begitu tertarik padanya...telah berulang kali aku mencoba mengenyahkan rasa dan pikiranku ini darinya namun...,bayangan lelaki itu selalu datang mengusikku dan sejak pertama kali aku bertemu dengannya,hidupku menjadi tak biasa.Aku...jatuh cinta...