Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir & BatinDicafe Kayonna memesan secangkir kopi, begitupun dengan Xavier. Mereka duduk di tengah mall bagian bawah yang disediakan oleh cafe itu.
Kayonna sangat terlihat keren. Kaos putih melekat ditubuhnya, ditambah balutan jaket warna hitam. Tak lupa ditambah kacamata hitam menambah kesan tegas diraut wajahnya.
"Ciss," ujar Xavier mengangkat cangkir kopinya mengarahkan kedepan Kayonna.
Kayonna tersenyum lalu mengangkat cangkir kopinya mengarahkan kecangkir milik Xavier. "Cisss," balasnya.
Cangkir kopi itu bersatu, namun tidak dengan mereka berdua. Minum bersama adalah nikmat yang luar biasa bagi Xavier. Entah kapan rasa itu ada, yang pasti Takdir sudah membawanya kepada Kayonna
"Ahhhh enak sekali," ujar Kayonna.
"Apalagi minum sama lo Kay, luar biasa nikmat," Xavier tersenyum simpul menatap Kayonna yang sudah terlihat merah dipipinya.
"Apaan sih," balasnya dengan wajah malu-malu.
Xavier spontan menyubit pipinya yang sedari tadi memintanya untuk dicubit.
"Akhh, sakit!" sinis Kayonna dengan mulut merucut, menambah kesan imut diwajahnya.
"Aaaa lucu sekali pacar Xavier," ujar Xavier sembari mencubit kedua pipi Kayonna dengan gemas.
Kayonna mencoba melepaskan tangan Xavier dari pipinya yang terasa sangat panas. "Akhhh, sakit!" teriaknya kesal.
Xavier melepaskannya, tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Sorry, abisnya gak tahan liat pipi merahnya pacar Xavier,"
Kayonna mendengus sebal. "Hey, jangan ngaku-ngaku jadi pacar gue deh lo!" menatap Xavier sinis.
"Iya deh, calon pacar maksudnya," ralat Xavier.
"MIMPI!" kekeh Kayonna.
"Liat aja nanti," ujar Xavier dengan senyum smrik-nya.
Drtttt... Drttt...
Ponsel milik Xavier berbunyi. Segera ia mengambil ponselnya yang ada disaku dan melihat siapa yang menghubunginya. "Daddy"
Melihat Daddy-nya yang menghubunginya, segera ia pencet tombol hijau.
"Hey Dad, ada apa?" tanya Xavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
Random(21+) SQUEL DARI BAD GIRL AURISTELA. Semenjak dia datang, kehidupanku semakin hancur! ~ Kayonna Alberta Kenapa hidup harus serumit ini? ~ Xavier Loyd Gelarnaraga