Part 17

1.3K 60 27
                                    

Pukul menunjukkan 08.00 malam. Ponsel Kayonna berdering terus menerus. Bisa dipastikan itu dari Xavier meminta untuk makan malam bersama. Namun Kayonna malas sekali, ia ingin istirahat saja malam ini.

Brakkk...

Sontak semua cewek yang ada dikamar itu terkejut kaget. Siapa dalangnya? Tentu saja Xavier. Melihat itu, mereka semua hanya menghembuskan napas kasar.

Xavier menghampiri Kayonna dengan cepat. "Kenapa gak diangkat?" tanya Xavier yang duduk ditepi ranjang.

Alurra dan Aldera yang berada ditengah kasur hanya diam menatap mereka.

"Gak penting," ketus Kayonna.

"Kayonna!" geram Xavier.

"Apaaa?" sentak Kayonna tak kalah sengit.

"Lo harus makan!" tekan Xavier.

"Malas!" balasnya cuek.

"Harus!" keukeuh Xavier.

"Dih, maksa!" ucap Kayonna memutar bola matanya malas.

"Nanti lo sakit kalau gak makan!" kata Xavier.

"Lah kalau sakit, yang sakit kan gue. Bukan lo!" ketus Kayonna.

Xavier menghembuskan napas kasar. Ia memilih menggendong Kayonna ala brida style. Sontak Kayonna menjerit dan memukul Xavier.

"Aaaaaa turunin!!!" teriak Kayonna.

Xavier hanya diam saja. Alurra dan Aldera hanya penonton yang sedari tadi diam melihat tingkah dua manusia itu.

"Lo berdua kenapa diam saja? Ayo kita makan!" ucap Xavier.

Aldera dan Alurra langsung berdiri mengikuti Xavier dibelakangnya.

"Panggil Bara suruh makan," titah Xavier.

"Okay, gue panggil Bara dulu," pamit Alurra.

"Eh Ra, gue ikut," ucap Aldera yang mengkuti Alurra.

"Gue juga ikut dong!" teriak Kayonna.

"Turunin gue!" teriak Kayonna.

"Gak!" balas Xavier yang berjalan menuju restaurant dekat hotel.

"Xavier! Malu dilihatin banyak orang!" cecar Kayonna.

"Mungkin dia pengen," kekeh Xavier.

"Dih, sok tau banget sih lo! Turunin gak!" teriak Kayonna meronta-ronta.

"Diem atau gue cium!" ancam Xavier.

Seketika Kayonna langsung diam seribu bahasa.

"Diem juga akhirnya," ucap Xavier dengan senyum smirk-nya.

Kayonna hanya memutar bola matanya kesal. Selalu itu yang jadi ancamannya. Jelas saja Kayonna langsung diam tidak berkutik. Xavier itu gila, apa yang dikatakan pasti akan dilakukan.

Sampai di cafe dalam mall Xavier menurunkan Kayonna, setelah itu pesanan makanan. Kayonna duduk sambil mengerucutkan bibirnya. Kesal sekali dengan yang namanya Xavier, apapun kemauannya harus diturutin.

Xavier kembali ketempat Kayonna dan duduk didepannya. Menatapnya dengan senyum mengembang dibibirnya. Sedangkan yang ditatap menghembuskan napas kasar.

"Apa lo liat-liat!" sentak Kayonna.

"Cantik," celetuk Xavier.

"Dari lahir, baru tahu lo!" smirk Kayonna.

"Iya baru tahu nih, makasih informasinya," kekeh Xavier.

Kayonna berdecak kesal, memutar bola matanya jengah. Menunggu teman-temannya kenapa lama sekali, ia sangat malas sekali harus duduk berdua dengan makhluk spesies langka itu.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang