pagi ini, wanda menatap dirinya di cermin. setelah sekian lama, akhirnya ia pergi dengan seorang lelaki selain ayahnya atau dafa.
anak spesial sepertinya harus menuruti perintah sang ayah jika dia masih ingin selamat. apalagi setelah kematian bundanya, ayahnya semakin posesif padanya.
dia ingin bebas, seperti remaja lain pada umumnya. jika boleh meminta, wanda ingin terlahir di keluarga yang biasa-biasa saja seperti sepupunya.
wanda menuruni anak tangga yang langsung menghadap pada ruang keluarga, yang saat itu sang ayah sedang berada di sana.
"ingin pergi kemana, nak?" tanya sang ayah.
"aku akan pergi keluar ayah. bersama temanku".
"tidak boleh, kembali ke kamarmu! kalau kau ingin melakukan sesuatu apapun ada di rumah ini".
wanda menggeleng "ayah, bisakah ayah memberiku izin kali ini? aku ingin bisa pergi bermain seperti remaja lainnya".
"wanda, jangan membantah ayah kalau kau masih ingin baik-baik saja!" ayahnya mencengkeram tangan wanda, wanda menepisnya.
"tidak ayah! aku bosan hidup dengan aturan seperti ini! ini hidupku, harusnya aku yang menentukannya. bukan dirimu!"
mata wanda berkaca-kaca. ucapannya kurang sopan memang. tapi, wanda harus melakukan itu agar ayahnya sadar.
ayahnya pasrah, dia tak tega melihat putrinya menangis "baiklah. pulang sebelum pukul tujuh malam, putriku. dan jangan lupa membawa benda itu" ucap sang ayah tersenyum kecil.
mendapat jawaban tersebut, wanda hanya tersenyum senang, lalu keluar dari rumahnya. didepan gerbang yang tinggi itu, sudah ada haris yang sudah menunggunya.
"lama ya? maaf".
"ga apa-apa 'kok. yuk masuk" haris membuka pintu mobil di samping pengemudi, untuk wanda.
wanda masuk, disusul dengan haris yang menutup pintu dan juga masuk duduk di kursi kemudi.
"mau kemana nih?" tanya haris.
"aku mau nonton aja, udah lama ga nonton diluar rumah" ucap wanda sambil melihat film yang akan ditayangkan hari ini.
"memangnya rumahmu ada bioskopnya sampai ga pernah nonton di luar?" tanya haris bercanda.
wanda tertawa, lalu mengangguk. memang benar, ayahnya membuat ruang nonton agar wanda tetap di dalam rumah.
karna jalanan cukup sepi, mereka sudah sampai di mall pilihan mereka. "langsung nonton?"
haris mengangguk "boleh. kamu juga mau langsung nonton 'kan?".
wanda tertawa "oke, ayo keatas!".
KAMU SEDANG MEMBACA
twilight - wonruto
Short Storyft. wonyoung, haruto tentang seorang gadis dan hubungannya dengan sang senja. ⓒsvmrday, 2020