mereka sedang menunggu pintu teater dibuka. ini sudah pukul 11.28, tapi sangat sepi. sepertinya memang tak banyak orang yang akan menonton film ini.
wanda yang sedang duduk dan melihat haris berdiri di depannya, menyalakan kamera dan memanggilnya.
"haris!"
cekrek!
"foto yang bagus" kata wanda yang bangga akan hasil fotonya itu.
"mana, lihat?"
wanda mematikan ponselnya "ga boleh! yang penting fotonya bagus!"
larut dalam obrolan, seorang anak kecil terjatuh di depan mereka, popcorn berserakan dimana-mana. wanda dengan cepat membantu anak kecil itu, mungkin saja ia terluka walau karpet di bioskop sangat tebal.
"makasih kakak. kakak udah baik, cantik lagi!" ucap anak itu sambil tersenyum.
"sama-sama. kamu mau nonton juga? dengan siapa?"
"ibuku! dia ada dibelakang." anak itu menjawab, lalu melihat haris yang ada di belakang wanda. "kakak, pacar kakak ganteng ya! aku juga mau punya pacar ganteng juga nanti. hihihi".
wajah wanda memerah, apa? pacar? dasar, anak kecil jaman sekarang sudah tau apa itu pacaran.
tak lama pintu teater dibuka dan ibu dari anak itu datang. "yaampun.. maaf ya, anak saya pasti ganggu kalian pacaran"
"e-eh... ga kok bu, santai aja."
"makasih ya, nak" setelahnya ibu dan anak itu segera masuk ke teater yang sama dengan mereka.
oh iya, omong-omong mereka akan nonton frozen 2. makanya mereka tak melihat banyak anak-anak remaja di teater ini.
—
setelah selesai nonton dan makan, mereka langsung saja menuju timezone. banyak permainan yang mereka mainkan, mungkin dari ujung sampai ujung sudah mereka coba.
setelah lelah bermain, wanda melihat ada toko kostum yang sangat lucu. "haris, kesana yuk!".
haris hanya mengangguk, pasrah ditarik dan memakai kostum pilihan wanda. begitupun wanda yang memakai kostum juga. setelah mereka memakai kostum "wanda, liat sini!"
cekrek!
setelah berfoto, haris melihat ponselnya terdapat tulisan papa di layar. "wanda, aku angkat dulu ya".
wanda mengangguk dan haris pergi, saat melepas kostum, kepala wanda terasa sakit. wanda langsung meminum obat yang ia selau bawa, dan keluar dari ruang ganti.
bertepatan dengan haris yang datang dengan muka yang khawatir.
"sudah? pulang ya? aku di suruh pulang sama papa"
"iya. aku juga lelah."
mereka keluar dari mall dan menuju parkiran sambil berpegangan tangan. "ris. aku tau, kamu lagi khawatir. tapi, aku selaku ada kalau kamu butuh tempat cerita"
haris tersenyum "makasih ya, wanda"
di hari itu saat senja, haris menjadi tenang akan ucapan wanda, walaupun sebentar.
—
malamnya, setelah haris ingin tidur ia mengecek ponsel miliknya, membuka galeri dan melihat suatu foto.
"lucunya..." ucapnya kemudian mematikan ponsel dan cepat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
twilight - wonruto
Short Storyft. wonyoung, haruto tentang seorang gadis dan hubungannya dengan sang senja. ⓒsvmrday, 2020