18

1.2K 154 18
                                    

"woy, ris! happy birthday! semoga jadi ketos yang bener. jangan nakal sama orang tua kalau lagi reuni.." ejek dafa seraya memberikan sebuah kado.

hari ini adalah ulang tahun haris yang ke delapan belas, dan pastinya banyak yang mengucapkan selamat padanya. entahlah, seharusnya dia senang. tapi sampai sekolah berakhir, haris tampak murung. ia tidak mendapatkan pesan selamat ulang tahun dari kekasihnya, wanda. apalagi besok hari jadi mereka yang ke enam bulan.

"ris, lo gak pulang? udah jam setengah lima ini".

haris menengok kedapatan dafa. benar, dafa adalah sepupu wanda, harusnya dia tau kemana wanda, bukan? "daf, kok wanda ga kasih ucapan selamat ya? inikan ulang tahun gue dan besok kita udah jalan ke enam bulan".

saat ditanyakan begitu, tubuh dafa menegang. walaupun ia sudah tau akan ditanya seperti ini, tetap saja dirinya tegang.

"bukannya dia ikut ayahnya? ya mana gue tau dia lagi ngapain disana. kenapa gak lo coba telpon?".

haris menghembuskan nafas "gue gak mau ganggu wanda, bisa jadi dia sibuk. dia juga ga aktif dari hari dimana dia berangkat".

dafa menepuk pundak haris "wanda pernah bilang, kalau dia udah kasih lo kado. kenapa ga coba lo buka?".

"aah iya! gue pulang ya, daf!" ucapnya lalu meninggalkan dafa menuju parkiran. ia dengan cepat pulang ke apartemennya dan mencari kado dari wanda.













ia buka kado itu, terdapat satu gelas kaca berukuran sedang dengan tulisan '100 alasan ku mencintaimu'. sebenarnya wanda tak perlu mengatakan apa alasannya ia mencintai haris. juga sebuah album berisi beberapa foto haris dan wanda didalamnya. inilah yang haris suka dari wanda. anaknya kreatif, lagi pula, jika hadiahnya seperti ini ia bisa memajangnya 'kan?

terdapat surat berwarna putih dengan motif bintang-bintang kesukaan wanda. tanpa babibu haris langsung saja membuka surat itu.








teruntukmu, haris.

haris, kalau kamu buka surat ini, artinya hari ini adalah hari ulang tahunmu, selamat ulang tahun kekasihku!

maaf haris, aku tidak bisa berada di sampingmu saat kau ulang tahun, apalagi besok haru kadi kita 'kan?

maaf haris, aku menyembunyikan sesuatu darimu. aku menderita sebuah penyakit, haris. sebenarnya penyakitku semakin parah dan aku pergi untuk berobat. tapi dokter bilang, aku tidak bisa hidup lebih lama haris.

karna hidupku sudah tidak lama, dan aku tidak mau membuatmu terpikir terus olehku, aku hanya bisa melakukan ini. memberi tahumu sekarang. sekali lagi, maafkan aku.

selamat ulang tahun haris, juga selamat hari jadi kita yang ke enam bulan!
i love you to the moon and back.
wanda.








haris menangis membaca surat tersebut. ia tak tahan, bagaimana bisa wanda menyembunyikan hal sebesar ini padanya.

haris menelepon dafa, meminta penjelasan dan mereka akan bertemu di kafe yang sering mereka kunjungi. masih dengan seragamnya, haris langsung saja menuju kafe dengan kecepatan sangat kencang.













haris memasuki kafe dan melihat dafa sudah duduk di salah satu kursi disana. "hai ris, mau ngomong apa?".

haris tak menjawab, langsung saja ia berikan surat itu pada dafa. dafa membacanya, seketika matanya membulat.

"ris.. gue.."

"jelasin sekarang!" ucap haris sambil menggebrak meja, membuat semua mata pengunjung kafe melihat kearah mereka.

"okei, gue jelasin. tapi duduk dulu, tenang. malu dilihat orang-orang". haris dengan cepat menurut pada dafa, ia ingin cepat-cepat pula mendengar sebuah penjelasan.

"wanda dari kecil udah sakit-sakitan. saking parahnya, kamarnya dirubah kaya kamar inap di rumah sakit. lama-lama kesehatannya membaik, wanda mulai bisa sekolah seperti anak pada umumnya. berteman, bermain. lo tau haris? gue juga senang pada saat itu".

"tapi siapa sangka, saat masuk sma, kesehatannya memburuk. dokter bilang, hidupnya paling lama hanya sebatas tiga tahun. puncaknya bulan yang lalu. wanda tak sadarkan di kamarnya, kemudian dokter menyarankannya untuk cepat-cepat operasi".

"akhirnya, wanda pergi lima hari lalu ke amerika untuk operasi. tapi sayang, operasinya tak berjalan lancar. maaf haris, wanda sudah tidak ada".

dafa menatap haris dengan air matanya tak dapat berhenti. haris menyesal, kenapa dirinya tak peka akan sakitnya wanda? kenapa wanda harus merasakan sakitnya sendiri? andai haris bisa membantu.

tapi, ini bukan salahnya. wanda tak ingin orang lain sedih. benar, ia tak boleh sedih. ia bisa, menjalani hidupnya, walaupun tanpa wanda.

dafa memeluk haris "gue tau apa yang lo rasain. jangan sedih, gue selalu ada di samping lo".

haris tersenyum. benar, ia masih di kelilingi orang yang peduli padanya. mungkin ia akan bisa melupakan kesedihan ini dengan cepat.

terima kasih wanda, telah membuat hidup haris lebih ceria, membuat setiap jam, menit, bahkan detik sangat berharga. dan karena wanda, haris semakin belajar banyak tentang apa itu cinta dan kasih sayang. sekali lagi, terima kasih wanda, gadis senjanya.


















END

twilight - wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang