"kiw, cewe!"
wanda tertawa kecil saat haris memanggilnya seperti itu. "jangan panggil kaya gitu, itu ga sopan".
"iya nona, ampun..." lalu keduanya tertawa setelah kalimat itu.
"oh ya, nanti kamu jadi 'kan ke apartemen ku?" tanya haris. apartemen itu diberikan oleh sang papa. bilangnya sih hadiah karna sudah berdamai, cih.
wanda mengangguk "jadi kok! sekarang ayah selalu ngizinin aku kalau mau main kemana-mana". haris tersenyum mendengarnya. ia senang, lalu mengacak-acak rambut wanda.
"haris, malu diliatin banyak orang..."
haris menatap sekeliling, seisi kantin melihat kearah mereka berdua. bagaimana tidak, kedua orang populer di sekolah, seorang ketua osis dan anak olimpiade kesayangan guru sedang berdua, apalagi menggunakan aku-kamu.
dafa yang baru saja memasuki kantin langsung duduk disebelah wanda. "duh haris, mentang-mentang deket sama wanda gue di lupain" oke, orang ketiga datang.
"biarin, haris aku ambil dulu. blwe!" jawab wanda sambil menjulurkan lidah.
Haris melihat kejadian tersebut, melihat sahabatnya dan ekhem gebetannya membuat ia tertawa. "buruan, habiskan makanannya. sebentar lagi masuk"
-
wanda masuk ke dalam apartemen haris. tidak besar tapi cukup untuk ditinggali satu atau dua orang. dapat dilihat, apartemen ini mempunyai dua buah kamar.
"sebentar, aku ganti baju dulu, ya?" tanyanya dan di angguki oleh wanda. segera haris masuk ke kamarnya.
wanda menatap sekeliling, ada banyak tanaman hias disini. ditambah ruangan berwarna putih gading dengan lampu kekuningan membuat ruangan ini nyaman.
keluar kamar, haris melihat wanda yang tengah melihat tanaman hiasnya. "aku sengaja taruh banyak tanaman. memperbanyak oksigen dalam ruangan, walaupun ada ac"
wanda mengerti, lalu duduk di sofa dan diikuti haris. wanda menonton televisi dan haris membuka aplikasi di ponselnya. membuka aplikasi layanan online dan membeli makanan yang akan mereka makan untuk menonton film bersama.
tau jika haris membeli makanan untuk mereka makan, wanda hendak mengambil uang yang ada di tasnya tapi-
"aku aja yang bayar"
"serius?"
"iya.. kamu tinggal makan doang"
wanda memeluk haris "makasih!"
haris yang sekarang sudah biasa akan kelakuan wanda, hanya tersenyum, dan mengacak rambut depan wanda "iya, sama-sama".
tak lama, pesanan datang. segeralah mereka menonton dan makan makanan yang sudah dibeli. ruangan itu dipenuhi kegembiraan yang dapat didengar dari tawa mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
twilight - wonruto
Short Storyft. wonyoung, haruto tentang seorang gadis dan hubungannya dengan sang senja. ⓒsvmrday, 2020