17

690 137 4
                                    

haris berlari dengan kencang. ah tidak, sangat kencang. untung saja sekolah sudah sepi sejak 45 menit yang lalu.

omong-omong, haris berlari dengan kencang menuju rooftop, wanda mengajaknya bertemu disana. haris tau ia terlambat karna harus mengurus beberapa tugas sebagai seorang ketua osis. tapi lebih baik telat daripada tidak datang, bukan?

haris membuka pintu rooftop dengan kencang, membuat wanda memandangnya heran. "kamu ngapain? habis lari? buat apa lari-lari?" tanya wanda.

haris duduk disampingnya, masih menormalkan nafasnya yang memburu. keringatnya bercucuran dari kening putih mulus itu. wanda yang gerah sendiri melihatnya segera memberikan minum padanya.

"aku bisa nunggu lebih lama. harusnya kamu ga usah lari-lari kaya tadi".

haris meminum air itu, lalu menoleh kearah wanda dan tersenyum. wajah wanda sekarang pucat, sangat pucat. haris tau, gadisnya menutupi wajah pucatnya itu dengan sebuah make up tipis yang entah mengapa malah membuat wanda semakin cantik di matanya.

"aku ga bisa bikin kamu nunggu, wan" ucapnya sambil mengelus rambut wanda. "oh ya, ada apa manggil aku ke sini?".

wanda membuka tasnya, mencari sesuatu disana. setelah menemukannya wanda menatap haris lembut.

"ini, kado untuk kamu".

haris mengangkat sebelah alisnya "kok? kan masih lima hari lagi..."

"aku sebenernya mau bilang ini haris," haris yang penasaran akan kata-kata wanda mendekat, hanya tersisa sedikit jarak diantara mereka.

"aku.. mau pergi..".

"kemana?".

"ikut ayah aku, mungkin seminggu. aku gaakan bisa di samping kamu waktu kamu ulang tahun".

haris memeluk wanda "harus banget ikut? lima hari lagi ulang tahunku, dan besoknya hari jadi kita wanda".

"kalau bisa, aku juga mau nolak. tapi aku benar-benar ga bisa".

pelukan hangat dari haris tadi, wanda membalasnya. cukup lama, sampai wanda melepaskannya duluan. "sudah ya haris, aku pulang dulu. ingat, kadonya jangan dibuka sekarang, oke? tunggu sampai hari ulang tahunmu".

wanda dan haris tertawa, tapi disela-sela tawanya, wanda tiba-tiba sempoyongan. haris pun dengan sigap menahan wanda. "wan, kamu gapapa?".

wanda mengangguk sebagai jawabannya "iya, sekarang anterin aku ke bawah yuk. jemputan sudah nunggu".

twilight - wonrutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang