Ciee... yang udah nungguin selama seminggu. Akhirnya, bisa baca bagian imajinasi liarnya. Enjoy! 🌚
⚠Warning!⚠
~~~
Tangan kirinya yang memegang wajah mungil Dahye sambil melumati bibirnya yang masih terasa wine dan juga lembab membuatnya ingin meminta lebih. Tidak ada kata permisi dalam kamusnya, ia langsung bermain lidahnya dengan menggebu-gebu membuat Dahye kewalahan.
"Stop! Aku gak bisa."
Tapi kata-kata itu tidak membuat Namjoon berhenti. Ia memeluknya dan menggigit leher Dahye hingga memerah, tangan kanannya yang berada di pinggang kini turun ke bawah dan meremas pantat Dahye pelan.
"Joon, ah ...," Lirih Dahye, "kita gak boleh ngelakuin ini." Lanjutnya.
Namjoon menempelkan keningnya pada kening Dahye dan berkata, "kenapa gak boleh? Kamu maunya ngelakuin sama dia, iya?"
"Ak-"
Mulutnya di bungkam oleh Namjoon ketika ia ingin berbicara dan melepaskan tautannya.
"Kamu udah jadi milikku seorang, ok!" Seru Namjoon.
Ia memberikan ciuman yang lembut, tapi memabukkan membuat Dahye luluh dan melingkarkan kedua tangannya di leher Namjoon. Akhirnya, dia ikut dalam permainan Namjoon di dalam kamar yang awalnya dingin menjadi panas karena ciuman mereka yang bergairah.
Namjoon membuka satu-persatu pakaian luar milik Dahye lalu membuangnya di lantai sambil memandang lekuk tubuhnya yang indah dan Dahye yang merasa malu sehingga mencoba untuk menutupi dirinya, tapi ia tidak berdaya setelah ia mendapat serangan lagi dari Namjoon.
Ia menidurkannya di atas kasur secara perlahan dan memberinya ciuman hangat sambil membuka pakaian yang tersisa di tubuh mereka. "Siap-siap dengan hukumanmu."
"Emang aku ada salah apa?" Tanya Dahye bingung.
"Ada."
Kecemburuannya membuat wajah Namjoon terukir senyuman bahagia setelah melampiaskan keinginannya yang selama ini telah dia nanti-nanti.
~~~
Sinar mentari pagi memasuki kamar Dahye melalui gorden tipis, Namjoon membuka kedua matanya secara perlahan dan tersenyum ketika melihat Dahye yang sedang tidur pulas sambil memeluk dirinya.
Ia menikmati wajah tidur Dahye yang cantik lalu menepiskan rambut yang menghalangi matanya dan memberi kecupan singkat di kening Dahye.
Ketika tubuhnya menggeliat karena merasa tidurnya terganggu, Namjoon memejamkan kedua matanya erat seolah-olah ia masih tertidur dan tidak melakukan apapun.
Kini giliran Dahye yang membuka kedua matanya perlahan dan melihat perut six-pack yang ia buat bantal sambil menggosok matanya dengan tangan kanannya, tiba-tiba suara serak khas bangun tidur Dahye menginterupsi, "Oppa, salah kamar lagi ya."
Dahye mendongak ke atas dan mendapati wajah Namjoon bukan Oppanya. Seketika kedua matanya terbelalak dan melihat bawah selimutnya yang satu helai kain pun tidak ada yang melapisi tubuhnya.
"AH!!" Jerit Dahye dengan suara yang melengking.
Disisi lain, Daniel terbangun dan terkejut ketika mendengar suara jeritan Dahye yang melengking lalu segera berlari keluar dan mengetuk pintu kamar Dahye juga mencoba membukanya. Pintunya yang tidak bisa terbuka membuatnya tambah bingung dan mengetuk pintunya lagi sambil berteriak, "Dahye-ah, kamu gapapa? Dahye-ah! Jawab pertanyaan Oppa woi! Jangan di kacangin."
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY NOT SORRY; KNJ
ФанфикPria yang pertama kali dilihatnya di Paris ternyata dijodohkan dengannya secara tiba-tiba dan ia tidak punya rasa suka padanya apalagi cinta. Disisi lain ia harus menyelamatkan beribu-ribu karyawan yang bekerja di perusahaan appanya dan terpaksa men...