Chapter 21 - divorcement

79 21 0
                                    

Namjoon duduk di atas sofa dengan wajah murung sembari menunggu sebuah telepon dari sekretarisnya atau Jaehyun tentang informasi yang menyangkut istrinya, Dahye. Tetapi tunggu punya tunggu hingga pukul dua belas malam masih saja belum mendapat sedikit pun informasi soal ke mana perginya, ia berjalan ke arah dapur dan mengambil botol warna hijau dari dalam kulkas lalu kembali duduk di sofa warna coklat sembari menonton acara televisi yang tidak ia lihat sama sekali.

Wajahnya berubah jadi warna merah akibat alkohol dan tertidur di atas sofa dengan televisi yang masih saja menyala sambil memanggil namanya dalam tidurnya. Dia terlihat sangat berantakan sekali saat ini, jika Dahye melihat keadaannya sekarang pasti sudah membantunya untuk naik ke atas dan tidur di atas ranjang dengan tubuhnya yang mungil.

Keesokan paginya, sinar matahari pagi yang menyinari ruang keluarga membuat tidur pria bermarga Kim ini terbangun dan seseorang memencet bel rumah beberapa kali. Dia berjalan dengan langkah gontai menuju pintu masuk untuk membukakan pintu dan yang ia dapati adalah seorang kurir sedang membawa sebuah amplop cokelat di tangan kirinya.

"Permisi, apakah anda yang bernama Pak Kim Namjoon?" tanya sang kurir.

"Ya, saya sendiri. Ada apa?" balasnya dengan bau mulut yang sangat menyengat di hidung.

"Ini dokumen untuk anda," ucapnya sambil menahan napasnya karena ia tak kuat mencium aroma soju yang sangat menyengat baik dari mulutnya ataupun bau badan yang terus saja mengeluarkan bau alkohol sembari memberikan amplop cokelat itu pada Namjoon dan segera meninggalkan rumah itu.

Dia kembali masuk ke dalam rumah setelah menerima amplop yang tak tahu dari siapa namun yang pasti ini adalah amplop dari firma hukum, dia segera membuka isi amplop itu dan membaca lengkap dokumen yang berisikan surat perceraian seketika itu juga kedua matanya melebar lalu melempar surat itu ke atas meja.

"Ini gak mungkin," gumam Namjoon berkali-kali mencoba menyangkal surat perceraian itu.

Kertas surat perceraian yang hanya selembar kertas tepat di bagian nama Dahye sudah di bubuhkan cap milik Dahye bahwa ia setuju untuk bercerai dengan suaminya membuat Namjoon tidak terima dan menolak bercerai dengan Dahye secara sepihak, tanpa basa-basi lagi Namjoon langsung merobek kertas itu menjadi kecil lalu membuangnya ke dalam tong sampah.

Namjoon mencoba untuk menelepon Jaehyun yang merupakan orang terdekat Dahye dan ia sangat yakin kalau Jaehyun tahu sesuatu soal surat cerai itu.

"Halo, Namjoon," sapanya.

"Jaehyun, kau tahu soal Dahye ingin bercerai denganku? Katakan yang sebenarnya padaku, kalau kau tidak ingin ku sumpahi!"

"Apa ...? Dahye mengirimkan surat cerai kepadamu? Kenapa dia tiba-tiba ingin bercerai denganmu? Bukankah selama ini kalian baik-baik saja?" kata Jaehyun bohong dan berakting seolah tidak tahu apa-apa seperti yang di katakan oleh Dahye sebelum pergi.

Namjoon mengerutkan keningnya bingung lalu ia berkata, "kau tidak tahu soal ini ...?"

"Tentu saja tidak! Aku sangat kaget ketika kau bilang Dahye mengirim surat cerai kepadamu. Dia bahkan pergi tanpa berpamitan dan pagi ini tiba-tiba mengirimkan surat cerai, ini benar-benar aneh," balasnya.

"Kau sungguh tidak tahu apa-apa?" tanya Namjoon untuk yang kedua kalinya kepada Jaehyun memastikan.

"Sungguh!" sergahnya.

Namjoon segera mematikan telepon Jaehyun dan memikirkan cara lain untuk mencari Dahye, ia tidak ingin menanda tangani surat cerai sampai mendengar alasannya ingin bercerai dengannya dari mulut Dahye sendiri.

"Daniel pasti tahu sesuatu, bukan?" ucap Namjoon dalam hati.

Dia mengambil jaket yang berada di atas sofa dan keluar dari rumah lalu naik mobilnya menuju rumah Daniel yang sudah pindah di apartemen.

Daniel menggaruk badannya sembari menguap lebar dan berjalan ke pintu masuk untuk membukakan pintu, ia melihat Namjoon dengan rambut acak-acakan dan bau alkohol sangat menyengat dari badannya langsung menutup hidungnya.

"Kau sudah gila, ya? Datang kemari dengan bau alkohol seperti itu," kata Daniel yang menutup hidung dengan tangannya, ia membiarkan Namjoon masuk ke dalam rumah namun dia menyuruh Namjoon untuk segera mandi sebelum duduk di atas sofa barunya di ruang tamu.

Namjoon sempat menolak perintah dari sang pemilik rumah namun ia akhirnya mengiyakan suruhan kakak ipar dan menggunakan baju Daniel setelah mandi. Dia memegang bagian lengan yang terlihat sangat kekecilan untuk ukuran tubuhnya yang lebih besar daripada Daniel.

Dia sempat tertawa melihat baju yang dipakai oleh Namjoon namun ditahan dan mengambilkan segelas air madu untuk Namjoon serta makanan untuk meredakan pengar setelah meminum banyak minuman yang beralkohol.

Namjoon duduk berhadapan dengan kakak ipar sambil sesekali menarik lengan bajunya ke bawah, sedangkan Daniel sibuk memberikan semangkok sup pengar untuk Namjoon.

Daniel menyuruhnya makan lebih dahulu sekalian mengulur waktu yang sudah ia tahu pasti bahwa Namjoon datang kemari untuk menanyakan ke mana Dahye pergi secara diam-diam.

"Kau datang ke sini karena mencari adikku, bukan?" celetuk Daniel yang sambil meminum sup di sendoknya.

Namjoon tersedak oleh makanan dan terbatuk ketika mendengar ucapan Daniel yang bisa membaca pikiran seseorang dalam sekali tebak.

"Ah ... aku benar. Aku juga tidak terlalu tahu ke mana dia pergi, tapi bukankah kau yang lebih tahu ke mana Dahye pergi? Apakah tidak begitu, hyung?" kata Daniel yang menatap mangkok nasinya dan sibuk mengunyah makanan di dalam mulut.

"Lalu ... apakah kau tahu masalah Dahye mengirimkan surat cerai ke rumahku setelah dia pergi?" tanya Namjoon yang menunggu reaksi dari Daniel ketika mendengar kata "cerai".

Kedua matanya membulat sempurna lalu berteriak, "apa? Cerai? Kapan kau mendapat surat cerai dari Dahye? Dia benar-benar tak tahu perasaan orang. Astaga, kenapa bisa begini?"

"Kau tidak tahu masalah ini?"

"Tidak, aku sama sekali tidak tahu. Oh ya, kau jangan mengatakan apapun pada orangtuaku atau orangtuamu sekarang. Jangan pernah lakukan itu!"

"Ya, aku juga berencana seperti itu sampai menemukan Dahye," balas Namjoon yang satu pemikiran dengan Daniel.

"Bagus. Mari kita cari Dahye bersama-sama."

Kini kepalanya semakin pusing dengan reaksi kaget Daniel dan Jaehyun membuat dia tak memiliki cukup bukti untuk menuduh di antara mereka berdua yang secara diam-diam bekerja sama dengan Dahye tanpa sepengetahuannya.

~~~

TBC

SORRY NOT SORRY; KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang