Chapter 16 - Damai

124 22 0
                                    

Hari Minggu adalah waktu dimana bangun siang bagi kaum pencinta tidur seperti Dahye, tapi ternyata hari ini bukanlah hari yang tepat baginya. Indra penciumannya mencium aroma gosong, langsung seketika ia berdiri dan cepat-cepat turun kebawah untuk melihat asal-usul aroma gosong yang ia cium.

Langkahnya terhenti ketika melihat Namjoon berdiri di depan kompor dengan frying pan yang sudah berwarna hitam beserta isinya. Dia menutup mulutnya karena terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang ini.

"Joon-ah, apa yang kamu lakukan di sana?" Tanya Dahye sembari berjalan mendekat ke dapur.

Kedua matanya bergetar ketika mendapati pemilik frying pan muncul di hadapannya dan berjalan mendekatinya. "Gapapa, kamu stop di sana aja! Aku yang bakal masak sarapan kali ini."

"Hah? Nggak ... nggak, biar aku aja yang masak ntar gosong lagi kalau kamu yang masak." Kata Dahye berusaha mengambil alih dapur yang sangat berantakan. "Wait ... ini frying pan pink punya Jin oppa kok ada di sini."

"HAH! Itu bukan punyamu?" Tanya Namjoon terkejut ketika mengetahui frying pan yang dia pakai ternyata punyanya Jin.

Dahye membalikkan frying pan yang terlungkup dan melihat teflon yang mengelupas juga bercampur dengan masakan gosong yang menempel. "Astaga!"

"Nanti aku bakal telpon Jin hyung dan menggantinya." Jawab Namjoon enteng.

"Udah, kamu duduk aja. Biar aku yang masak." Dahye mendorong Namjoon pergi dan menyuruhnya untuk duduk di kursi meja makan yang berada tepat di depan meja dapur.

Akhirnya, dia duduk sambil memperhatikan Dahye yang sedang masak sarapan dengan baju tidurnya. Dia terlihat lebih cantik ketika masak dengan rambut bangun tidurnya, pikir Namjoon.

"Hari ini kamu mau ngapain?" Tanya Namjoon sambil memperhatikan cara masaknya dari tempat ia duduk.

Dahye memecahkan telur ayam ke frying pan yang sudah panas sambil menjawab pertanyaan Namjoon, "gak tau, mungkin rebahan aja sambil nonton drama yang belum selesai."

"Oh." Balasnya dengan nada datar.

Ia membawa dua piring dari dapur dan menaruhnya diatas meja. "Selamat makan!"

~~~

Keluarga Kang dan Kim sepakat untuk makan malam bersama di hotel sambil berbincang-bincang mendekatkan diri sebagai keluarga.

"Akhirnya, kita bisa makan malam bersama sekeluarga. Bukankah begitu, sayang?" Kata Haesu yang menyenggol lengan Joonyoung untuk membalas pertanyaannya.

Joonyoung berdeham dan mengiyakan ucapan istrinya yang tidak sempat ia dengar. Makanan satu-persatu mulai disajikan diatas meja dengan rapi dan langsung menikmati makanan yang masih hangat.

"Kalian berdua baik-baik saja, 'kan?" Tanya Sohyun sebelum melahap nasi yang ada di sumpitnya.

Dahye menatap mata Namjoon sekilas dan menjawabnya, "tentu saja, semua baik-baik saja kok. Bukankah begitu, Joon-ah?"

"Iya, tidak usah khawatirkan kami lagi Eomma." Imbuh Namjoon dan memberikan senyum simpulnya.

Haesu tersenyum begitu mendengar Dahye memanggil anaknya dengan panggilan baru yang belum pernah ia dengar sebelumnya. "Hubungan kalian kelihatannya berkembang pesat ya ...."

"Itu terjadi begitu saja." Kata Dahye malu-malu.

Hyun yang makan dengan tenang, kini ikut bertanya, "jadi ... kapan kalian akan punya anak?"

Ketika mendengar ucapan Hyun langsung membuatnya tersedak saat meminum segelas air dan terbatuk-batuk, Dahye dengan sigap memberikan tisu padanya dan memukul punggungnya ringan.

SORRY NOT SORRY; KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang