France,Paris
Seorang gadis berumur dua puluh satu tahun dengan oppanya yang terpaut hanya dua tahun ini sedang berlibur di kota Paris yang terkenal dengan kisah romantis di menara Eiffel dan roti berlapis atau biasa disebut croissant yang membuat seluruh negara menyukai makanan ini.
Dua bersaudara ini mengunjungi sebuah gedung galeri yang penuh dengan lukisan-lukisan milik pelukis terkenal dari berbagai manca negara dan sebagian besar berasal dari Prancis sendiri. Mereka menelusuri tiap lukisan dengan sangat pelan untuk menikmati indahnya lukisan itu dan membaca arti lukisan yang berada di sebelah kanan bagian bawah lukisan dengan teliti.
Dari pintu galeri sana ada se-kelompok tour yang masuk satu-persatu untuk melihat isi galeri ini, membuat salah satu dari dua bersaudara ini merasa terganggu oleh kehadiran kelompok tour yang bisa dibilang cukup banyak.
Bayangkan dari yang luas dan diiringi musik instrument yang membuat pengunjung merasa rileks saat melihat tiap lukisan menjadi berisik seperti berada di pasar.
Kelompok tour itu berjalan kearah tempat mereka berdiri membuat mereka tanpa sadar berjalan mundur dan tergeser menjauh dari lukisan yang tadi mereka lihat. Semakin ia berdengus kesal dan menghentakkan heels nya ke lantai kayu cokelat, tapi sayangnya tumitnya terangkat dan lepas dari heels.
Dia langsung memegang lengan oppanya dan membetulkan heels nya supaya bisa masuk kembali ke dalam sepatunya.
Pemilik lengan yang dipegang oleh Kang Dahye untuk sandaran merasa terganggu dan berbicara, "excuse me?"
Sontak Dahye kaget dan langsung melepaskan pegangannya dari lengan kekar pria itu, "I'm sorry, Sir." Lalu dengan tersipu malu atas perbuatannya ia berjalan dengan langkah besar keluar dari galeri dan menelpon oppanya.
"Oppa, dimana?" Tanya Dahye.
"KANG DANIEL!!" Suara seorang perempuan berteriak memanggil nama oppa Dahye dari seberang sana.
"Halo? Oppa?!" Panggilnya lagi.
"Aku didepan toko roti croissant!"
Tut tut...
"Selalu saja, aku menyesal mengajaknya liburan ke Paris." Gerutu Dahye saat berjalan mencari toko croissant.
Sesuai dugaannya, didepan toko roti penuh dengan anak perempuan remaja yang pastinya orang Paris membuat Dahye kesusahan untuk mendapatkan oppanya kembali dari kerumunan anak remaja. Sempat mereka berdua bertatap kontak tapi Dahye mengalihkan pandangannya dan memilih untuk masuk ke toko roti daripada melakukan hal yang sama seperti delapan tahun yang lalu.
Daniel sontak kaget dan bingung melihat kelakuan adiknya ini yang tidak membantu oppanya melainkan lebih memilih rotinya daripada saudara kandungnya sendiri yang lagi kesusahan menghadapi fans-fans yang berteriak seperti orang gila ditambah dengan menarik-menarik lengan Daniel.
Dahye memakan roti croissant nya ditemani dengan minuman hot chocolate sambil melihat oppanya dari dalam toko yang sedang selfie satu-persatu dengan fansnya.
Setelah sekian menit menunggu akhirnya oppanya selesai berfoto ria dengan fans-fansnya lalu masuk ke dalam toko roti dan duduk ber-seberangan dengan Dahye.
"Kamu makan roti sama minum sendiri?!"
"Iya, why?"
"Kok gitu :(."
"Habis... nunggu oppa lama banget, jadi aku makan deh sambil lihat oppa dari sini."
"Gitu kamu! Oppa lagi kesusahan hadapi fans kamu enak-enakan makan disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY NOT SORRY; KNJ
FanfictionPria yang pertama kali dilihatnya di Paris ternyata dijodohkan dengannya secara tiba-tiba dan ia tidak punya rasa suka padanya apalagi cinta. Disisi lain ia harus menyelamatkan beribu-ribu karyawan yang bekerja di perusahaan appanya dan terpaksa men...