Selalu tinggalkan jejak kalian
Don't be a sider, I'll appreciate it if u press the star, even not for a comment.
Thank you
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Seungri-ah, jangan pulang. Menginaplah di sini."
Seungri tidak salah dengar, bosnya meminta demikian. Bukan maksud lain sebenarnya, hanya karena saat itu sudah larut dan Seungri tidak memiliki kendaraan sendiri.
Kendati Seungri menginap semalam, pagi sekali dia sudah bangun dan menyiapkan sarapan juga obat yang harus diminum bosnya. Selesai dengan semuanya, dia pergi meninggalkan apartemen Jiyong dan hanya meninggalkan pesan pada secarik kertas.
"Sajangnim, aku sudah siapkan sarapan dan juga obatmu. Jangan lupa diminum. Ah, satu lagi .... jangan lupa ganti perbanmu."
Jiyong yang membaca surat itu sejenak tersenyum simpul.
"Apa-apaan dia ini? Pergi seenaknya saja tanpa pamit padaku. Menyiapkan sarapan? Sudah seperti istriku saja." Jiyong hanya geleng-geleng kepala saja.
Pyarrr ...Pria dengan perawakan tinggi, kulit putih dan hidung yang mancung ini melempar gelas whiski tepat di hadapan anak buahnya yang sedang tertunduk ketakutan.
"Dasar manusia tidak berguna! Menghabisi satu orang saja kalian tidak bisa. Kalian 8 orang dan dia hanya seorang diri!" pekiknya.
"Maaf bos, awalnya kami pikir dia sendiri. Tapi saat aku berhasil melukainya, seseorang datang menolongnya." Anak buahnya melakukan pembelaan diri.
"Maksudmu dia tidak sendiri?"
"Tidak bos!"
"Siapa dia?" Kening bosnya semakin berkerut.
"Aku tidak tahu. Kurasa dia bukan anggota mereka. Tapi ku akui bela dirinya bagus."
"Kalian cari tahu siapa dia," perintah si bos.
"Ne, segera kami laksanakan."
So Hyuk semakin khawatir jika Jiyong akan sulit ditaklukan kembali. Terlebih dia tidak tahu siapa yang sudah menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Glory (End)
FanfictionDibalik sifat dinginnya, Jiyong takluk dihadapan sekretarisnya. Bahkan dia tak akan segan-segan menghabisi siapapun yang berani menyentuh miliknya. Dengan keberaniannya, Seungri berusaha menjinakkan bosnya. Dengan segala keusilan yang dia lakukan, s...