2.2 ; long distance

4.2K 829 394
                                    

"Ada quotes?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada quotes?"

•••

Sudah tengah malam.

Ara keluar dari tendanya dan memandang sendu abu bekas kayu bakar tadi. Gadis itu duduk bersila sembari mengadahkan kepalanya menatap langit malam. Udara yang dingin nan lembab pun menyapu seluruh permukaan kulitnya, bisikan angin malam membuatnya semakin memeluk erat diri sendiri.

Tentang masalah tadi.

"Astaga, Ara! Kau tidak boleh cemburu, jika kau ada di posisi Jisung pasti akan melakukan hal yang sama!" gumam Ara sembari menepuk kepalanya sendiri.

"Tapi tidak bisa! Aku cemburu, bagaimana ini?" lanjutnya. Gadis itu melirik sekitarnya yang sangat sepi. Tidak ada orang dan hanya ada suara burung hantu, suasana yang hening membuatnya lebih tenang.

"Insom?" Ara menoleh ke belakang. Jungkook mendekat, lalu duduk di sebelahnya sambil menyodorkan satu kaleng soda.

"Cuma cari angin," jawab Ara sambil menerima kaleng soda itu. Suasana kembali hening, dan Jungkook tidak suka itu. Dia menoleh ke Ara, gadis itu tampak manis bila diam seperti ini.

"Soal yang tadi, aku serius." Ara mengerutkan dahinya lalu menatap Jungkook.

"Apa?"

"Aku mencintaimu. Tolong, berikan aku kesempatan." Jujur, ini pertama kalinya Ara melihat keseriusan di mata seorang Jeon Jungkook. Pemuda yang biasanya selalu bercanda, bersikap sombong, nakal, tapi kali ini dia berbeda.

"Maaf, tidak bisa." Ara meneguk soda lagi.

"Setidaknya, kita bisa berteman? Ayo lupakan masa lalu, aku akan mencoba mengubah diriku menjadi lebih baik lagi. Percayalah padaku. Aku tidak ingin hubungan kita merenggang seperti ini sampai lulus nanti," ujar Jungkook. Ara diam, benar apa kata Jungkook.

Berteman saja tidak apa-apa, bukan?

"Tentu, dengan senang hati aku mau berteman denganmu." Ara tersenyum, begitu pula dengan Jungkook.

Tapi, tidak dengan Jisung.

Dia mengepalkan kedua tangannya sekuat mungkin, rahangnya juga ikut mengeras. Pemuda itu belum tidur, dia hanya berkeliling sebentar. Namun, lihatlah apa yang ia temukan setelah kembali ke tenda.

Jungkook dan Ara.

Jisung juga mendengar pembicaraan mereka berdua dengan jelas. Berteman dengan Jungkook? Mustahil baginya. Walaupun dia berhasil menipu Ara, tapi tidak dengan Jisung. Ia tahu, Jungkook itu ada maunya.

For Jisung | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang