3.9 ; be my man

3.4K 716 459
                                    

"We've got to live, no matters how many skies are fallen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"We've got to live, no matters how many skies are fallen."

-D. H. Lawrence.

.

Kangen klean semua🌚🌝✊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kangen klean semua🌚🌝✊

•••

Mobil hitam itu masuk begitu saja ke dalam kediaman Kim. Sang empunya kini keluar, ia berkaca sebentar sebelum masuk ke dalam rumah. Sudah lama sekali, tiga tahun yang lalu dan kini dia kembali lagi meminta sesuatu yang sempat tertunda.

"Tunggu sebentar, akan saya panggilkan nyonya." Jisung mengangguk, dia duduk di sofa tersebut dan menggulung kemejanya ke siku tangan.

"Lama tidak bertemu denganmu, Jisung." Dia beranjak dari sofa dan tersenyum tipis ke arah Haneul.

"Sesuai janjiku, setelah tiga tahun saya kembali ke sini lagi." Haneul tersenyum senang, ia sudah menduga kalau Jisung bisa melakukan ini semua dengan begitu cepat. Nyatanya, nama pemuda itu sudah tersebar luas di media Korea dengan waktu yang cukup singkat.

"Katakan padaku, apa yang kau mau."

"Izinkan saya menjaga Kim Ara seumur hidup saya," pinta Jisung, sorot mata yang penuh ketulusan itu sekali lagi membuat Haneul tersenyum manis.

"Kim Ara, putriku satu-satunya. Walau sekeras apapun aku mencoba menahannya di rumah, suatu saat nanti dia tetap harus memiliki rumah tangga, bukan?" Jisung mengangguk pelan.

"Jisung, ini permintaanku sebagai seorang Ibu. Kumohon, jangan membuat Ara merasakan kesedihan. Aku hanya ingin dia selalu hidup bahagia, aku merestui kalian, Nak." Jisung tersenyum senang.

"Saya tidak akan mengecewakan anda."

"Jangan terlalu formal, kau akan menjadi menantuku nanti." Haneul terkekeh.

For Jisung | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang