5.0 ; Aldebaran

4.6K 597 376
                                    

"Bersamamu adalah waktu terbaik yang ada di hidup ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersamamu adalah waktu terbaik yang ada di hidup ini."

.

Absen dulu beb ☺️, yang sider sih fiks impostor, masuk vent soalnya🌚🌝💚

.

Sudah cukup lama mereka berdua terkunci di gudang ini. Untung saja semua perlengkapan ataupun keperluan lain seperti makanan, ada di dalam tas Jisung dan juga Ara. Kini, keduanya tengah memakan sebuah bekal masing-masing di dalam gudang.

"Kira-kira mereka sedang apa sekarang ya?" Jisung mengangkat kedua bahunya.

"Sung, kau mau tau satu hal?" Jisung mengangguk saja.

"Sebenarnya, aku punya pulsa dan juga kuota di ponselku, hehe." Aktivitas Jisung seketika berhenti, tatapannya kini beralih pada gadis itu.

"Kenapa tidak menghubungi mereka? Kau tidak perlu mengurung dirimu sendiri di sini, bukan?" Ara mendengus sebal.

"Aku baru menyadari hal itu saat mereka sudah pergi. Dan juga, coba kau pikirkan hal ini. Apa mungkin kalau mereka akan kembali ke vila ini setelah mendapat pesanku? Kurasa tidak, yang ada malah mereka tidak akan membaca pesanku sama sekali karena kegiatan mereka di sana," jelas Ara.

"Kau benar. Jadi, kita tunggu sampai mereka pulang?" Ara mengangguk.

"Sung."

"Hm?"

"Kau benar-benar tidak mau kuliah? Maksudku, kau bisa mencoba dengan jalur prestasi. Kau kan pintar, mungkin saja bisa mendapat beasiswa." Jisung terdiam, dia pun menyimpan kotak makan itu ke dalam tasnya kembali.

"Tidak, aku tidak mau kuliah. Itu keputusanku," jawab Jisung.

"Kenapa? Kau—"

"Ra, jika aku berhasil mendapatkan beasiswa lalu kuliah, terus bagaimana aku menghidupi kehidupanku sehari-hari? Apalagi perkuliahan itu banyak sekali tugas, aku tidak punya waktu untuk bekerja." Ara diam sembari mendengarkan penjelasan Jisung.

"Jika aku bekerja, aku masih bisa menabung untuk hidupku sendiri. Lalu, menurutku perkuliahan itu hanyalah sebuah formalitas. Zaman sekarang teknologi sudah canggih, aku bisa belajar dari sana, kan?" lanjut Jisung.

"Kalau begitu, aku tidak akan memaksa dirimu lagi. Tapi, Sung. Bukankah kita jadi susah untuk bertemu? Kau bekerja, dan aku kuliah. Lal—"

"Bukankah dulu kau suka sekali ke tempatku bekerja? Kau bisa menemuiku setelah kuliahmu selesai," sela Jisung sambil tersenyum manis.

For Jisung | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang