4.3 ; fine

3.4K 674 273
                                    

"Tuhan itu suka menguji kita, jadi percayalah pada-Nya kalau semua akan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan itu suka menguji kita, jadi percayalah pada-Nya kalau semua akan baik-baik saja."

Song
All of my day - Kim Sejeong.

•••

Mina mencoba membujuk Ara untuk makan sesuap nasi. Dari tadi, perempuan itu hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun. Menyentuh makanan saja dia tidak mau. Mina menghela napas, ia bingung harus berbuat apa lagi untuk membujuk Ara.

Operasi masih berlanjut, belum ada tanda-tanda apapun selama tiga jam ini. "Aku berjanji akan kembali lebih cepat."

"Park Jisung, mana janjimu?" gumam Ara.

"Namanya sudah diubah, Ra," celetuk Mina.

"Itu tidak enak dikatakan. Lebih mudah mengatakan Park daripada Jeon." Mina menghembuskan napasnya kasar, ditataplah wajah Ara yang sembab akibat menangis.

"Ara, ayo makan dulu. Jangan buat Jisung khawatir kalau kau sakit." Ara menyeringai kecil.

"Apakah dia terlihat peduli sekarang? Jisung bahkan tidak membuka matanya ataupun menemui diriku." Ara beranjak dari sana, Mina hendak mengejar dirinya, tetapi ditahan oleh Soobin. Entah mau ke mana dirinya. Yang pasti, dia ingin sendiri.

Hyunjin, Soobin, dan Mina hanya diam membiarkan Ara pergi dari sana. Mereka tahu, Ara butuh waktu sendiri.

Di luar hujan.

Bahkan langit ikut menertawakan bagaimana nasibnya sekarang. Tak peduli dengan hujan yang kini menghujam bumi, gadis itu berjalan santai menikmati hujan yang kini membasahi tubuhnya.

"Kenapa kau selalu membuatku khawatir?" gumam Ara.

Duar!

"Sial, aku takut petir. Di mana dirimu sekarang? Ayo bantu aku," lanjutnya. Ara memeluk dirinya sendiri kemudian menangis. Hatinya terasa sangat perih, kondisi pria itu masih kritis. Belum lagi dengan pernyataan dokter yang benar-benar membuat hatinya tertohok.

"Jahitan akibat operasi terbuka, pasien kehabisan banyak darah dan ginjalnya ada kerusakan."

"O-operasi?"

"Ya, dia baru saja dioperasi."

Ara tertawa miris, saat Jisung berusaha menahan sakitnya sendiri kenapa Ara tidak bisa menyadari itu semua? Jisung menutupi ini semua darinya, kepergiannya ke Singapura bukan karena pekerjaan, melainkan untuk operasi.

Bukankah Ara gadis yang bodoh?

"Maafkan aku." Ara menangis kencang beriringan dengan hujan yang turun.

"Kenapa kau menutup ini semua dariku? Kenapa?!" Isakkan Ara semakin kencang, untung saja tidak terdengar karena suara hujan yang begitu deras.

Tubuh gadis itu basah kuyup, dengan langkah yang lemah kedua kakinya membawa ia ke pemakaman. Ara mendekat ke salah satu papan nisan yang bertuliskan nama 'Park Jimin' di sana.

For Jisung | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang