⚠️WARNING!
GAYS LOVE STORY.
Mature Content.🔞
Homophobic, Normal people, Saint, PLEASE STAY AWAY!
Tetep baca resiko tanggung sendiri :)
**********************************
Pernah nggak lo lagi curhat ke temen tentang mantan yang lo nggak bisa move...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*POV Romeo*
"Nggak lah buna. I need you. I love you. One and only."
"Udah dulu ya buna sayang. Aku tadi nelpon cuma mau bilang nggak bisa nemenin buna dinner, mau ketemu Kevin. Kalo belum kemaleman, nanti aku mampir ketemu buna."
"Oke. Hati hati dijalan." Aku menjawab pelan.
"Iya, Love you sayang."
Aku langsung menutupnya tanpa membalas. Jantungku berdegup lebih kencang daripada biasanya. Rasanya seperti de javu.
Aku seperti kembali ke masa delapan tahun yang lalu, malam ketika terakhir kali Ian mengatakan I Love you sayang.
Setelahnya ada sms minta putus dan kemudian dia menghilang.
Aku termenung di halaman samping sambil melihat ke arah hp menanti sms atau chat whatsapp selama hampir satu jam, sampai hari menjadi gelap.
Tidak ada pesan satupun dari Ian.
Setelah memasukkan bayi bayiku ke kandangnya aku memutuskan untuk mandi dan memasak. Aku mandi dengan cepat, dan hanya menggoreng telur ceplok untuk makan malam. Nasi, kecap dan telur ceplok sudah cukup untuk mengenyangkanku malam ini.
Selesai makan, aku kembali mengambil hp. Belum ada sms atau chat apapun dari Ian.
Aku memutuskan untuk mengirimkan pesan padanya terlebih dahulu.
Julian
Gimana ketemu pak Kevin? 19.15✓
Centang dua, tapi tak kunjung menjadi biru.
Aku kembali ke halaman samping lalu memasukkan bayi bayi kelinciku ke carrier bagnya masing masing dan membawa mereka ke kamarku.
Aku akan mengingat mereka, dan tidak melupakannya kalau Ian pergi kali ini. Lagipula kelinci kelinci ini bukan dari Ian.
Sampai hampir pukul sembilan malam, masih belum ada pesan apapun dari Ian. Padahal beberapa minggu ini selalu ada spam chat darinya menanyakan hal hal tak penting.