24.Maroon5-Memories

3.5K 410 32
                                    

There's a time that I remember when I never felt so lost.

When I felt all of the hatred was too powerful to stop.

Now my heart feel like an ember and it's lighting up the dark.

I'll carry these torches for ya that you know I'll never drop.

Everybody hurts sometimes.

Everybody hurts someday.

But everything gonna be alright.

***

POV Romeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV Romeo

Aku jarang melihat Ian berinteraksi dengan orang yang lebih tua. Yang aku tau, minggu kemarin aku melihat Ian selalu sopan pada pak Dhani dan bu Bertha, orang tua pak Kevin ketika bercakap cakap selama di villa. Aku nggak tau bagaimana ia bersikap dengan orang tua yang lainnya.

Tapi seingatku, pada ibu penjual makanan, bapak tukang parkir, kasir indomart, security rumah sakit, Ian selalu sopan.

But why, sekarang dia terlihat menyebalkan dan tidak mempedulikan tata krama?

Tatapan matanya yang tidak sopan pada om Janu, kalimat kalimat ketusnya membuatku ingin menjedotkan kepalanya ke tembok.

Apa dia sedang cemburu pada om Janu?

Ya Ampun. Om Janu itu sudah kuanggap seperti papaku sendiri. Dan aku sudah menceritakan hal ini padanya beberapa minggu yang lalu. Tentang pria yang aku temui ketika sesi konsultasi hipnoterapiku.

"Buna tau nggak siapa nama lengkap beliau inj?" Ian bertanya kembali padanya, suaranya lantang seakan tak peduli jika om Janu mendengarnya.

Aku melotot ke arahnya. Lagi.

Apa coba maksud pertanyaannya?

Tanganku bahkan mencubit pahanya dibawah meja, sebagai kode kalau aku marah dengan perilakunya.

"Apa pentingnya? Kamu kenapa sih?" Bisikku bertanya marah.

Aku melirik tidak enak ke arah om Janu, yang anehnya seperti tidak terganggu sama sekali dengan ketidak sopanan Ian. Beliau hanya diam mengamati kami sambil sesekali menyumpit bebek pekingnya.

"Penting. Karena namanya Januar Abisatya Tejas." Kata Ian, menekankan setiap kata.

Kok dia tau nama lengkap om Janu? Aku aja nggak tau. Cuma tau namanya Januar.

Wait, sounds familiar namanya.

Januar Abisatya Tejas.

Abisatya Tejas, Aryasatya Tejas.

Ya Tuhan.

Aku tersedak ludah. Dan mendadak mengerti semuanya.

"Dan om Januar yang buna kenal ini punya dua putra. June Argasatya Tejas dan Julian Aryasatya Tejas." Ian menambahkan.

WAY BACK INTO YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang