⚠️WARNING!
GAYS LOVE STORY.
Mature Content.🔞
Homophobic, Normal people, Saint, PLEASE STAY AWAY!
Tetep baca resiko tanggung sendiri :)
**********************************
Pernah nggak lo lagi curhat ke temen tentang mantan yang lo nggak bisa move...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
POV Julian
Tok..tok..tok..
Gue merasa seperti orang idiot karena mengetuk pintu kamar sendiri.
Tapi kan ada buna didalam. Rasanya nggak sopan kan tiba tiba masuk.
Nggak ada jawaban.
Apa buna udah tidur?
Udah lumayan malam sih pas gue balik ke kamar. Niatnya tadi abis maap maapan balik ke kamar trus nagih hadiah sama buna. Ternyata malah jadi ngobrol lama sama June.
Hampir tengah malam pas gue balik lagi ke kamar.
Gue membuka pintu kamar gue.
Shit.
Mata gue membelalak lebar, jantung gue overworked, kaki gue rasanya nggak napak tanah.
Dengan sisa tenaga, gue masuk ke kamar dan segera menutup pintu kamar.
Didepan sana, ada buna yang memakai kaos gue warna hitam bertuliskan UC Roster dan terlihat kebesaran di badan mungilnya.
Dibawahnya buna tidak mengenakan apapun, hanya celana dalamnya yang juga berwarna hitam, sangat kontras dengan paha putih mulusnya.
Kedua pantat sekal buna, mengintip dari balik kaos yang sedang naik keatas karena tangan buna sedang menjangkau bagian rak paling tinggi, untuk mengambil buku.
He is the most beautiful creature I ever seen.
Biasanya dalam arti positif gue ngomongnya, malam ini dalam arti mesum.
Si adek dibawah sana yang tadi udah sempet jinak langsung double size. Keras, bukan separo bangun, tapi langsung maksimal.
"Gimana? Udah selesai?" Tanya buna masih dengan pose berjinjitnya, berusaha mengambil buku.