⚠️WARNING!
GAYS LOVE STORY.
Mature Content.🔞
Homophobic, Normal people, Saint, PLEASE STAY AWAY!
Tetep baca resiko tanggung sendiri :)
**********************************
Pernah nggak lo lagi curhat ke temen tentang mantan yang lo nggak bisa move...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*POV Julian*
Ternyata rencana weekend gue dan buna gatot karena buna tidak bisa menolak paksaan tante Bertha yang gencar sekali meminta buna ikut liburan di Villa mereka sabtu ini.
Kevin juga mulai melancarkan aksinya, lebih intens mendekati buna.
Hari Jumat kemarin Kevin dan keluarganya mengajak buna makan malam bersama yang juga tidak bisa ditolak buna.
Gue mulai sebal. Gue yang tadinya nggak mau datang ke villa Kevin jadi harus ikut kesana karena nggak mau buna dipepet lebih jauh.
Sabtu ini adalah hari terakhir Kevin bisa memakai tameng mamanya untuk memaksa buna. Gue bakal tunjukin ke mereka semua kalau buna milik gue.
Gue datang ke rumah Kevin sama buna dong, dan tumben juga buna nggak protes pas tangannya gue gandeng.
Dirumah Kevin ternyata Damian dan Keanu udah pada datang. Suasana jadi agak canggung karena Kevin hanya nyapa buna dan nggak nganggep gue ada. Keanu sama Damian masih nyapa dan ngajak ngobrol gue sih.
Setelah diam diaman 15 menit, tante Bertha dan om Dani akhirnya datang juga diikuti seorang cewek.
Kami berempat langsung menyalim tangan om dan tante juga basa basi bertanya kabar.
Ketika lagi ngobrol sama om Dani, gue melirik buna yang berpelukan sama si cewek tadi.
Oh jadi itu adeknya Kevin yang katanya teman buna?
"Wah, banyak yang bawa mobil ya. Kevin udah pasti penumpangnya Romeo ya. Keanu juga sama Damian. Julian masih kosong kan? Biar sama Indira aja ya. Kasian temen temen Indira nggak jadi datang." Kata tante Bertha ketika kami akan berangkat.
WHAT?
"Tapi tante, saya udah ada penumpang." Gue mencoba protes.
"Udah lah, nitip anak cantik tante sebentar sampai Villa ya. Kalian bisa kenalan nanti dijalan." Paksa tante Bertha sambil menepuk nepuk punggung gue.
Gue melihat ke arah cewek yang sedari tadi ngobrol sama buna. Cewek itu juga memandang gue dengan wajah takut. Kenapa jadi dia disodorin ke gue?
Gue baru mau protes lagi, tapi buna tiba tiba bersuara.