Kita tak pernah tahu. Akankah ada orang baru yang nantinya akan masuk dalam hidup kita. Entah orang itu merubah hidup kita menjadi lebih baik atau bahkan sebaliknya. Kalaupun kita tahu, kita pasti akan memilih.
__________________________________________________
Ada yang berbeda hari ini. Kali ini sang matahari tak menampakkan dirinya. Pagi ini hanya disuguhi sebuah rintik hujan dengan hawa yang dingin. Saat seperti inilah aku enggan sama sekali untuk turun dari kasurku. Lebih betah berlama-lama dan makin mendekap diriku dengan bergulung selimut.Hari ini hari minggu. Tentu saja waktunya aku untuk bermalas-malasan dan tak keluar kamar. Menghabiskan waktu seharian didalam kamar hanya dengan menonton drakor. Menonton video musik yang tentunya aku suka, siapa lagi kalau bukan para Oppa Oppa Korea. Hanya keluar kamar ketika sang Ibu memanggil dan menyuruhku makan.
Kegiatan selama akhir pekan yang terus saja aku ulang setiap waktunya. Apalagi aku baru saja patah hati. Hahaha miris sekali. Hanya karena ditolak cintanya oleh sang Kakak kelas. Benar. Benar sekali. Tebakan kalian memang benar, bahwa aku duluan yang menyatakan perasaanku padanya. Dan sebuah tebakanku tepat sekali. Aku pasti ditolak. Catat, garis bawahi bahwa aku di TOLAK. Ah sudahlah.
Aku tak mau lagi membahasnya. Aku sakit hati dan sangat malu. Enggan bertemu lagi. Dan aku berharap dia hilang dari muka bumi ini. Terlihat lebay kah? Ah tentu kalian belum merasakannya. Kemari, kalian harus merasakannya agar tak mengataiku lebay.
Cukup, aku tak mau membahasnya. Aku akan memainkan Handphone ku dan berselancar di Media Sosial. Kini aku membuka aplikasi chat berwarna hijau. Membuka grup k-pop kesukaanku. Grup nya sudah sangat ramai. Penuh dengan beribu pesan chat yang sudah masuk di ponselku sedari tadi. Membaca beberapa pesan yang ada di grup itu. Ternyata banyak member baru yang masuk. Pantas saja ramai. Banyak yang memperkenalkan dirinya.
Ada satu pesan yang menarik perhatianku. Sebenarnya aku ingin chat dia duluan. Namun ragu dan malu. Bukan apa-apa. Aku hanya ingin berteman saja, tak lebih.
Kebiasaanku adalah aku selalu menambahkan teman melalui grup itu. Selalu berkenalan dan aku yang memulai chat duluan. Namun kali ini rasanya beda. Ada sedikit rasa gugup untuk berkenalan dengannya. Entah ada apa, namun aku mengurungkan niatku untuk memulai chat dengannya. Pikirku nanti juga bisa. Akhirnya aku menutup aplikasi chat itu dan mulai menyetel musik kesukaan aku. Setelah itu aku pun mulai terlelap dan pergi ke alam mimpi.
***
Tak terasa sekarang telah malam, aku lupa tujuanku tadi pagi. Aku pun segera membuka ponselku dan membuka aplikasi chat. Aku membuka grup chat yang tadi sudah kutandai, aku pun memastikan bahwa orang yang ingin aku ajak berkenalan masih ada di grup chat. Ah syukurlah, ternyata masih ada. Aku pun menekan nomor teleponnya dan memulai chat duluan. Mengirimkan pesan singkat sebagai sapaan. Ah aku agak ragu lagi. Tapi ya sudah lah tak apa.
Nadira
P
Hai.. save ya Nadira
Aku dari grup chat k-pop(
08564XXXXXXX Iya
Halo, ok aku save ya
Oh ok. Emm save back ya, ZenithoNadira
Hehe iya udah aku save kok
Btw, panggil Nadir aja ya biar lebih enak
Kamu askot mana?
Zenitho
Oh iya, panggil aku Zenith juga ya
Aku dari Bandung, kamu?Nadira
Siap deh Zenith
Wah Bandung? Samaan dong. Bandung mananya nih?Begitulah awal chat ku dengan Zenith. Ternyata tak terlalu buruk aku berkenalan dengannya. Ternyata aku dan Zenith masih satu kota yang sama. Jarang sekali aku menemukan fanboy. Rasanya senang dapat menemukan teman baru.
Dari yang baru kuketahui Zenith adik kelasku, hanya kami berdua beda sekolah. Umurku dan Zenith hanya terpaut 8 bulan. Zenith cukup baik, orangnya ramah, friendly, tak memilih-milih teman. Sampai kami pun akrab berbicara apapun. Eh ralat, bukan berbicara tapi ber-chat ria.
Kami menghabiskan waktu sangat lama hanya untuk chattingan. Sampai lupa waktu dan melupakan makan hahaha. Tapi jujur, Zenith orang nya seru sekali, humoris. Aku sampai tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya. Kalian tahu? Aku sangat senang bisa berkenalan dengannya. Aku seakan-akan menemukan teman curhat yang dapat memberiku pengertian. Aku senang Zenith mau mendengarkan curhatanku.
Selama kami kenal, kami tak pernah bertemu. Untuk bertemu saja aku masih ragu. Kami dekat sudah hampir 4 bulan. Setiap harinya kami selalu meluangkan waktu untuk bertukar kabar. Menceritakan hal baru yang tak kami lewatkan.
Sejauh ini, Zenith bisa membuatku lupa pada sosok orang yang aku cintai. Entah dimana dia. Sudah 4 bulan juga dia tak ada kabar. Meskipun aku malu dan sakit hati karena cintaku ditolak, tapi dalam lubuk hatiku, aku masih menyimpan perasaan padanya. Sihirnya terlalu kuat hingga aku enggan melupakan memori ingatanku tentang dia. Aku tau ini salah. Aku juga tak ingin terus-terusan terjebak dengan perasaan ini. Tapi aku juga tak tau bagaimana cara agar melupakannya. Jujur, ini berat untukku.
Aku akan sangat bersyukur bila ada seseorang yang dapat menyembuhkan lukaku. Lukaku tak sepenuhnya kering. Aku butuh seseorang. Bukan untuk pelampiasan. Hanya saja aku butuh seseorang itu untuk menyembuhkan lukaku dan membantuku untuk membuka hatiku untuk orang lain.
Sungguh, aku benci situasi ini. Aku ingin lepas dari semua bayang-bayang tentang dia. Terlalu banyak kenangan yang melekat tentang dia. Terlalu banyak juga luka yang dia torehkan. Aku hanya berharap menemukan seseorang yang bisa memberiku warna baru.
Hai hai semuanya, gimana part pertama? Apa yang bisa kalian simpulkan? Apakah kalian pernah mengalami hal sama kayak Nadir dicerita ini? Kalau pernah, coba ceritakan:)
Jangan lupa buat Vote dan Comment ya guys😘
Tap ⭐ dipojok kiri😊
Salam hangat dari author😄
Instagram: @syarasabilla
Minggu, 17 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH & NADIR
Teen FictionDipatahkan hatinya berkali-kali oleh sang Kakak kelas membuat Nadir menyerah atas cintanya. Keputusan untuk move on sudah bulat. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan patah hati, Nadir tak sengaja menemukan kembali cintanya. Seseorang yang membua...