Halo readers! Ada yang kangen sama Zenith dan Nadir? Yuhuu aku up lagi nih😆
Kalau ada typo, kasih tau ya. Soalnya aku ngetik part ini pas malam banget dan udah ngantuk.
Pengen tau dong, yang baca cerita aku ini, kalian nemu cerita Zenith & Nadir darimana?
Terus kesan kalian selama baca cerita ini apa?
Aku tunggu ya komentar kalian😉
Happy reading:)
Suara ayam berkokok membangunkan keempat orang yang masih nyaman dengan tidurnya. Alby yang pertama bangun, terkekeh geli melihat pemandangan yang ia lihat di karpet sana.
Titan dan Wisnu yang sedari malam tidur di karpet sepertinya merasa kedinginan. Ah, Alby lupa mematikan AC ternyata. Alby pun beranjak dari kasur dan membawa remote untuk mematikan AC. Tak lupa, ia membangunkan Zenith yang berada di kasur miliknya.
Zenith melenguh pelan. Ia pun bangun dan duduk sembari mengusap wajahnya. Pertama kali yang Zenith lihat adalah dua orang yang sedang tidur sembari berpelukan. Ia memandang geli.
"Kenapa lo? Jijik ya?" tanya Alby yang tau arah pemikiran Zenith saat melihat posisi tidur Titan dan Wisnu yang menggelikan.
"Anjir emang sedingin itu ya sampe mereka harus pelukan gitu?" ucap Zenith yang malah terkekeh geli.
Alby mengambil selimut yang terlempar jauh dari tempat asalnya. "Harusnya nih selimut di pake tuh anak berdua. Tapi malah dihempas begini. Tau kalau gak dipake mereka berdua sih udah gue ambil dari semalam."
"Geblek emang. Mereka kedinginan tapi selimut dibuang. Eh malah pelukan lagi. Geli gue liatnya. Foto Al, foto," pinta Zenith yang heboh karena mendapat ide yang begitu jail.
Alby mengambil ponselnya, lalu ia mengarahkannya pada Titan dan Wisnu yang sedang berpelukan. Kaki kanan Titan menindih kakinya Wisnu. Sedangkan kepala Titan berada di sela ketiak Wisnu. Satu tangan mereka saling berpelukan. Coba siapa yang tak geli saat melihat pemandangan seperti itu?
"Sip, keren nih haha." Alby tertawa setelah mendapat hasil yang ia foto tadi.
Alby pun menunjukkan fotonya pada Zenith. Zenith yang melihatnya tertawa terbahak-bahak. Sebelumnya ia masih mengantuk, tapi melihat Wisnu dan Titan membuat rasa kantuknya hilang.
"Bentar, gue mau ambil air dulu." Zenith berjalan ke meja yang terdapat air segelas.
Setelahnya, air yang diambil Zenith dipakai untuk membangunkan Titan dan Wisnu dengan cipratan yang dilakukan oleh Alby.
Satu cipratan, tapi mereka masih tetap tidur dan tak bangun. Dua cipratan, mereka hanya menyentuh wajahnya yang terkena air tanpa mau bangun. Dan yang ketiga kalinya, saking kesalnya Alby, ia menyiramkan sisa air di gelas pada Titan dan Wisnu. Yups. Cara itu berhasil membangunkan mereka.
"Anjir!" teriak heboh Wisnu manakala ia melihat dirinya sedang berpelukan dengan Titan.
"Woy! Lo ngapain peluk-peluk gue?!" ucap Titan dengan terkaget-kaget. Ia pun langsung memeluk dirinya dan menatap tajam pada Wisnu.
"Apa lo liat-liat?! Lo nyangka gue yang lakuin ini gitu?" ucap Wisnu karena tak terima ia dituduh seperti itu.
Titan mundur selangkah. Alby dan Zenith yang menyaksikannya terkikik geli. "Kalau bukan lo, terus siapa lagi?"
"Heh gue beneran gak tau. Gue kan tidur. Oh... atau jangan-jangan lo ya? Lo homo, Tan? Astaghfirullah, taubat, Tan." Wisnu pun mengacak rambutnya frustasi manakala pikirannya tertuju pada kalimat yang barusan ia ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENITH & NADIR
Teen FictionDipatahkan hatinya berkali-kali oleh sang Kakak kelas membuat Nadir menyerah atas cintanya. Keputusan untuk move on sudah bulat. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan patah hati, Nadir tak sengaja menemukan kembali cintanya. Seseorang yang membua...