Zakat merupakan rukun islam yang ke 4 yang harus dibayar bagi mereka yang mampu. Zakat itu memberikan 2,5% dari uang pribadi kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Aku pernah mendengar sebuah ceramah salah satu ulama tentang hakekat dari zakat, infak, dan sedekah. Ulama tersebut mengatakan, bahwa sesungguhnya saat kamu membayar zakat, infak, atau sedekah, secara hakekatnya bukan kamu yang membantu mereka, melainkan kamu sendiri yang terbantu dengan kehadiran mereka yang membutuhkan itu di dunia ini.
Janganlah kamu bersedekah seolah-olah kamu yang meringankan beban mereka, justru sebaliknya apa yang kamu berikan sejatinya untuk membantu dirimu sendiri agar selamat dunia dan akherat. Jika tujuannya hanya untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan, hanya untuk membantu mereka, dan hanya karena kamu kasihan kepada mereka, sungguh kamu salah besar jika tujuannya hanya itu.
Seperti yang kita ketahui bersama, Tuhan Sang Maha Cinta itu Maha Segalanya. Jika tujuannya hanya itu, Tuhan tak perlu kamu untuk membantu mereka. Dengan hitungan detik saja Tuhan bisa mengubah takdir seseorang yang kamu kasihani itu. Jadi, usahakanlah untuk tidak berbangga diri seolah-olah kamulah pahlawan dari mereka. Kamulah yang telah membantu mereka. Berhati-hatilah semakin tinggi iman seseorang, maka semakin berat ujian yang akan kamu terima.
Memberikan sedekah kepada mereka yang tak mampu akan membuat hati dan jiwamu damai. Doa-doa mereka akan sangat membantu dalam menuju kepada samudra cinta Tuhan sang Maha Cinta. Sedekah akan membuatmu tenang, damai, dan secara perlahan kemungkinan akan membantu mengikis dosa dosa hingga tampak sedikit cahaya terang yang menerangi jalan dalam menuju kepada Tuhan. Aku sangat meyakini akan hal itu. Dalam bersedekah tak usah memikirkan feedback apa yang di dapat. Karena itu malah bisa menghapus apa yang seharusnya kamu dapati. Hanya dunialah kemungkinan yang kamu dapati jika terus memikirkan feedback dari apa yang kamu berikan. Sangat rugi sekali jika hanya mendapatkan dunia, tapi tak mendapatkan akhirat. Ubahlah pemikiranmu, jangan kau perjual belikan ibadahmu kepada Tuhan hanya untuk mendapatkan apa yang ada didunia. Sungguh menurutku sangat rugi sekali jika kita hanya mengharapkan dunia yang selalu akan berkhianat kepada pengejarnya.
Ada beberapa ulama yang menganjurkan untuk menyembunyikan kebaikan dan di alqur'an pun juga sempat ku baca. Menyembunyikan kebaikan itu lebih baik disisi Tuhan mu. Namun sepertinya aku mengikuti caranya maulana jalaluddin Rumi. Menurut rumi yang ku pahami, menyembunyikan kebaikan agar tak diketahui orang itulah yang sebetulnya Riya'. Sedangkan kalau orang yang menghumbar kebaikan itu adalah sombong. Jadi aku setuju dengan pendapatnya rumi. Tak usah memikirkan tentang kebaikan yang sudah kita lakukan dengan berusaha menyembunyikan kebaikan itu, sebab aku dulu orangnya selalu menyembunyikan kebaikan. Aku selalu menunjukan citra buruk dan menyembunyikan kebaikan yang sudah aku lakukan. Entah kenapa aku selalu ingat akan kebaikanku itu, meski tiada seorang pun yang tahu. Aku selalu kepikiran tentang kebaikan yang ku lakukan, kemudian timbul bangga diri didalam hati karena telah berbuat baik tak mengumbar kebaikan itu. Bangga diri itu selalu muncul dan menganggap diriku ini hebat dibandingkan orang lain. Secara tak sadar bangga diri selalu menghantui pikiranku, sebab tak menghumbar kebaikan ke khalayak umum. Didalam pikiranku itu merupakan hal yang luar biasa sangat jarang orang yang bisa menyembunyikan kebaikannya. Bukankah seperti itu termasuk Riya' ya ?. Atas dasar itulah aku sependapat dengan maulana Rumi yang tak perlu menyembunyikan kebaikan dan tak usah di umbar juga kebaikan itu. Abaikan saja kebaikan yang telah dilakukan dan lupakan. Sebab yang melakukan kebaikan itu sejatinya bukan diriku. Aku hanya perantara saja. Tiada daya dan kekuatan didalam diriku jika tanpa campur tangan Tuhan Sang Maha Cinta.
Kemudian Haji adalah adalah rukun islam yang ke lima, yakni pergi beribadah ke Mekkah mengunjungi ka'bah bagi yang mampu. Jika kamu sudah merasa mampu secara lahiriah dan batiniah, segeralah tunaikan haji. Sungguh, disana ada banyak sekali para kekasih-Nya berkumpul. Beruntunglah kamu jika dapat senyuman dari para kekasih Nya. Kamu akan merasakan sedikit keindahan Tuhan Sang Maha Cinta disana.
Aku memikirkan apa tujuan dari pergi beribadah ke tanah suci. Didalam perenungan aku sedikit mengumpulkan hasil dari pemikiranku tentang kenapa harus kesana. Ka'bah adalah kiblat dari seluruh muslim diseluruh penjuru dunia. Beberapa alasan yang ku temukan adalah yang pertama disana ada jejak para nabi yang bisa mendekatkan kita lebih dekat lagi kepada Tuhan sang Maha cinta. Disana juga adalah tempat muncul manusia paling suci yang pernah ada didunia ini yang merupakan kekasih Allah yang terdekat. Beliau adalah Baginda Nabi besar Muhammad Saw. Dan disana juga adalah tempat perjuangan nabi dan para sahabatnya berjuang menegakkan agama islam yang sekarang ini kupegang dengan keyakinan penuh tak ada keraguan akan agama yang kupeluk.
Semua muslim diseluruh dunia pasti merindukan Nabi Muhammad saw, dengan pergi beribadah kesana kita bisa melepas sedikit kerinduan kepada beliau Saw. Selanjutnya ka'bah juga merupakan tempat bersatunya kaum muslimin dari seluruh dunia. Jika di setiap Rt itu ada masjid sebagai tempat bersatu. Nah kalau ka'bah adalah tempat bersatunya kaum muslimin seluruh dunia. Aku juga memaknai arti dari naik haji, yakni dengan kita naik haji apabila sudah mampu lahir dan batin dan bukan hanya sekedar mampu secara materi saja. Naik haji adalah kenaikan tingkat dalam menuju kepada Tuhan. Aku meyakini jika kita sudah benar-benar mampu naik haji, artinya kita sudah naik ke level yang sedikit mendekati jalan menuju Tuhan. Aku sangat ingin sekali naik haji, sebab banyak sekali yang kurindukan disana, meski aku belum pernah kesana.
Saat ini aku hanya bisa melihat dari layar smartphone saja. Terkadang tangisku keluar saat ada video menampilkan ka'bah dan makam Nabi. Entah kenapa aku rindu dengan yang ada disana. Aku berharap sekali mendapat ijin dari Tuhan untuk mampu pergi kesana bersama kakek ku yang bercita-cita dari dulu untuk bisa naik haji, namun belum kesampaian. Selalu saja ada penghalang. Kakek ku selalu menyisihkan uangnya untuk bisa pergi kesana, namun terkadang uangnya harus digunakan ke hal yang mendesak, seperti membantu ekonomi anaknya yang sedang sekarat, membayar rumah sakit waktu dia dirawat, dan lain lain yang membuat kakek ku gagal terus untuk kesana, uang yang dikumpulkan selalu terpakai untuk kebutuhan yang mendesak.
Saat ini umurnya sudah 80an. Aku salut dengannya, sebab masih terus positif dan selalu menyisihkan uangnya untuk dapat pergi kesana. Terkadang aku sering bercanda kepadanya dengan mengatakan nanti barengan saja ya kita naik hajinya. Tenang sebentar lagi jika Tuhan mengijinkan kita kesana bersama. Hehe. Sebenarnya kata-kata ku itu bukan sekedar candaan tapi aku serius dan sangat berharap, sebab kata-kata katanya adalah doa. Jika Tuhan membuka jalan untuk aku kesana, maka aku harus pergi,sebab itu adalah tanda bahwa Tuhan sudah mengabulkan dan mengijinkan untuk pergi naik haji. Aku sangat berharap itu menjadi kenyataan. Semoga kita semua diperkenankan untuk beribadah menjalankan rukun islam yang ke lima ini. Aamiin
![](https://img.wattpad.com/cover/224272978-288-k711076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CAJASILAN (Selesai)
SpiritualCajasilan adalah Sebuah kisah perjalanan baik dari yang terlihat, terdengar, dan terasa. Dibungkus menjadi kata yang kemudian ditambah menjadi kalimat-kalimat panjang sehingga menjadi sebuah cerita kisah yang mungkin bisa menjadi manfaat. Perjalana...