Aku bukanlah manusia yang pintar dalam hal agama. Aku juga bukanlah seorang yang alim dan shaleh. Aku tak pernah berguru ilmu syariat, tarekat, dan semacamnya. Aku juga tak pernah menjadi salah satu santri disebuah pesantren. Dasarku dalam belajar mengenal Tuhan hanyalah prasangka baik kepada Nya. Rasa takut akan tersesat pun terkadang muncul dipikiran ini. Aku sadar setan itu bekerja 24 jam tanpa henti. Aku tak punya guru yang bisa mengajari. Belajar tanpa guru membuatku khawatir dalam menyimpulkan sesuatu.
Aku awalnya takut untuk mendalami ilmu agama. Tak sengaja aku mendengar ceramah salah satu ulama yang berasal dari kalimantan bernama Abah Guru Sekumpul. Tuhan Sang Maha Cinta sepertinya mendengarkan keluh kesahku dalam hal ini. Abah Guru Sekumpul saat ini sudah kembali kepada Tuhan Sang Maha Cinta Sejati. Aku belajar dari sisa ceramah-ceramah beliau yang banyak dishare diakun-akun instagram. Salam cinta dariku untuk mu wahai Abah guru sekumpul yang dirindu. Terima kasih banyak atas ceramah yang sangat bermanfaat untukku. Semoga kau selalu berbahagia di sisi sang Maha Cinta Sejati. Aamiin
. . .
KH Muhammad Zaini Abdul Ghabi yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul Martapura, di dalam pengajiannya saat itu menjelaskan, sekecil apapun sunnah Nabi disitu ada sirr (rahasia atau hikmah) didalamnya. Apabila seseorang melakukan ibadah sunnah yang pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw, maka orang itu musyahadah (berhadap-hadapan) dengan Rasulullah saw. Guru Sekumpul selalu menganjurkan santri dan jamaahnya untuk selalu cinta kepada Nabi.
Pangkat wali itu sekedar mutaba'ahnya (kesetiaan mengikuti) kepada sunnah Rasulullah saw. Semakin sempurna mutabaahnya semakin tinggi pangkat kewaliannya, kata Guru Sekumpul.
Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai sosok yang selalu menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah saw. Para habaib pernah berkata, apabila kamu ingin melihat Rasulullah, pandanglah Guru Zaini. Sekujur tubuh beliau adalah dzatiyyah Rasulullah saw. Setiap kali mendengar sunnah Rasulullah saw, beliau selalu berusaha mengamalkannya. Tidak ada perbuatan beliau yang keluar dari sunnah Rasulullah Saw walau hanya sekedipan mata.
Di ceramahnya Abah Guru mengatakan, Amalan yang tinggi derajatnya ialah sholawat tanpa huruf dan tanpa suara. Apakah sholawat tanpa huruf dan tanpa suara itu? Yaitu melakukan sunnah Rasulullah sambil mengingat dalam hati (Ini adalah pekerjaan Rasulullah Saw).
Seringlah mengingat Rasulullah setiap ingin melakukan sesuatu. Ciri seorang pencinta itu, yang dilihat cuma kekasihnya (Rasulullah saw). Yang di dengar cuma kekasihnya saja. Yang diingat cuma kekasihnya saja. kata Guru Sekumpul.
Orang yang hatinya telah terpenuhi dengan cinta kepada Rasulullah, Allah jadikan kelezatannya didalam berdzikir kepadaNya dan mengingati kekasih Nya (Rasulullah). Sehingga ia diliputi ketenangan dan kebahagiaan. Kebahagiaan yang sifatnya abadi tidak hilang oleh waktu bahkan semakin bertambah dan terus bertambah, pungkas Guru Sekumpul.
Abah Guru Sekumpul dalam ceramah pengajiannya itu juga memberikan ijazah shalawat agar dibukakan hijab dengan Rasulullah. Dalam ceramahnya ia berkata;
"Marilah kita bersama-sama memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Saw, setiap malam. Ini diatur dalam kitab Ad-durrun Nafis," dawuh Abah Guru Sekumpul.
Barang siapa membaca shalawat ini sebanyak 10 ribu kali setiap malam dengan ikhlas, jangan ada tujuan ini itu, 10 ribu hitungan shalawatnya, Insya Allah dalam dua tahun, dia akan dibukakan hijab. Kalau sudah dibukakan Hijab, berarti menjadi murid Rasulullah Saw, maka kalau menjadi Murid Rasul, selamat sudah," katanya.
"AllahummaShalliAla Sayyidina Muhammad AnnabiyilUmmi WaalaAlihi Washohbihi Wasallim."
Shalawat inilah yang dibaca berulang kali oleh Abah Guru Sekumpul di dalam ceramahnya, ia melanjutkan penjelasannya kepada para santri,
Syaratnya, harus dibaca dengan ikhlas, jangan ada tujuan ingin dibukakan hijab. Selama ada tujuan di dalam hati ingin dibukakan hijab, jangan dibaca dulu, kata Abah Guru Sekumpul.
Beliau menambahkan, hati harus kosong dari tujuan-tujuan tertentu, maka mulailah membaca. Sekali lagi, Syaratnya, musti ikhlas, kalau tidak ikhlas, gak bisa. Dengan membaca shalawat nabi yang dirasakan pertama kali, pasti hati akan merasa nyaman. Beliau juga mengatakan,
"Shalawat nabi itu setingkat dengan guru musryid, jadi jika tak punya guru mursyid, banyak-banyaklah membaca shalawat Nabi"
Berdasarkan ceramah Abah Guru Sekumpul inilah aku memberanikan diri untuk belajar sendiri. Peranan prasangka baik kepada apapun itu sangatlah penting menurutku dalam belajar pengembangan diri. Dahulu aku terkadang sering bingung terhadap apa yang di sampaikan para ulama. Perbedaan pendapat sering kali terlihat sehingga aku kebingunangan mana yang benar. Sepertinya tingkatan ilmu lah yang membedakan mereka. Ada yang masih tertutup dinding sehingga tak bisa melihat yang dibalik dinding membuat perbedaan pendapat muncul. Saat ini aku menyadari hal akan perbedaan pasti selalu ada. Lihatlah sahabat nabi pun juga ada yanh berbeda dalam cara memandang. Contohnya sayidina abu bakar as sidiq dalam melakukan shalat tahajut itu sebelum tidur malam, sedangkan Sayiddina Umar Bin Khatab melakukan shalat tahajud setelah tidur malam. Kemudian ada yang bertanya kepada nabi manakah yang benar apakah Abu bakar atau Umar Bin Khatab. Kemudian Nabi menjawab semuanya benar. Abu Bakar melakukan shalat tahajud sebelum tidur malam dikarenakan Abu Bakar sangat hati-hati dan Umar Bin Khatab melakukan shalat Tahajud sesudah tidur malam dikarenakan umar itu kuat. Disini aku bisa menyimpulkan bahwa tujuan mereka itu sama tetapi cara yang digunakan berbeda. Jadi melihat perbedaan ulama sekarang aku tak perlu khawatir lagi mana yang benar dan salah. Prasangka baik adalah cara yang sangat penting buat kita dalam belajar. Kemudian mintalah peelindungan selalu kepada Tuhan agar tak tersesat dalam memungut ilmu dari para ulama. Prasangka baik akan membuka mata hati dalam melihat. Buanglah semua prasangka buruk, sebab prasangka buruk akan menutup jalan kebenaran sehingga membuatmu tal bisa melihat dan menjadi kebingungan dan semakin terseaat.
Semoga kita semua dilindungi dan tetap istiqomah dalam berjalan kepada Tuhan Sang Maha Cinta Sejati. Aamiin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAJASILAN (Selesai)
SpiritualCajasilan adalah Sebuah kisah perjalanan baik dari yang terlihat, terdengar, dan terasa. Dibungkus menjadi kata yang kemudian ditambah menjadi kalimat-kalimat panjang sehingga menjadi sebuah cerita kisah yang mungkin bisa menjadi manfaat. Perjalana...