Episode 36

20 4 2
                                    

Hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh Do Wha dan Sae Mi. Hari pernikahan mereka.

Mereka sudah berdiri berada di altar pernikahan. Dengan mengucap janji suci, mereka barjanji untuk sehidup semati, saling menyayangi dan saling membahagiakan.

Suasana sangat khidmat. Para tamu undangan yang menyaksikan janji suci mereka pun saling terharu. Mengingat bahwa Do Wha sudah tak memilik orang tua lagi.

Jojo juga sedang menangis haru melihat abangnya pada hari bahagia nya ini.

Do Wha yang melihat Jojo menangis pun menghampirinya. Memeluk sang adik dan sesekali mencium keningnya.

Seusai pemberkatan. Para tama undangan pun saling bergantian memberi kedua pengantin ucapan selamat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Mereka sudah kembali ke rumah.

Pernikahan yang sengaja digelar hanya dengan sebuah pemberkatan pernikahan, tanpa adanya resepsi.

Namun, malam ini akan mereka jadikan sebagai malam nostalgia. Dengan beberapa sahabat mereka.

Mengenang masa masa lalu, lika liku perjalanan kisah asmara mereka. Suka, duka, berantem, baikan. Dan semuanya tentang mereka berdua.

Jojo, Do Wha, Sae Mi  Hye Young dan di bantu oleh Joo pun sedang menyiapkan semuanya untuk nanti malam.

Dari minuman, cemilan, buah, kue, dan makanan.

Tak ada dekor. Hanya beberapa kursi dan meja yang mereka tata di halaman itu.

Sudah malam. Dan beberapa sahabat yang diundang sudah mulai berdatangan.

Hanya ada sekitar 20 orang-an yang datang malam ini.

Semuanya sudah datang.

Do Wha tengah berdiri di depan para sahabatnya. Menceritakan segelintir kisah asmaranya. Dari awal mula suka pada Sae Mi, mengutarakan perasaannya, jadian, dan kisah naik turun mereka saat menjalin hubungan sepasang kekasih.

Semuanya sangat memperhatikan dengan baik. Sesekali tertawa saat Do Wha dan Sae Mi menceritakan hal konyol mereka, dan sesekali di buat kesal dengan sikap mereka saat sedang bertengkar.
Lucu dan juga menyebalkan katanya.

Dalam acara ini tak hanya Do Wha dan Sae Mi yang bercerita. Sahabat mereka pun saling bergantian menceritakan aib dari kedua pasangan suami istri baru ini.

Suasana sangat hangat dan mengasikkan. Semua nya larut dalam suasana malam ini. Sampai tak terasa bahwa langit semakin gelap, serta hawa yang semakin dingin. Membuat mereka pun menyudahi acara bahagia ini.

Semuanya telah kembali ke rumah mereka masing masing.

Hye Young dan Joo di minta Do Wha agar tidur di sini. Namun Hye Young tidak bisa karna harus mengantarkan Suzy pulang, dan juga dia besok pagi sekali harus sudah ke rumah sakit karna jadwal koas nya.

Jadilah Joo yang menemani sang kekasihnya itu.

Do Wha dan Sae Mi telah kembali ke kamar mereka. Sedang Jojo dan Joo tengah menonton sebuah film di ruang keluarga rumah Jojo.

Kebetulan memang. Karna saran dari Do Wha itu pun sangat dimanfaatkan oleh Jojo dan Joo untuk saling menempel malam ini.

Mereka sedang ingin saling cuddle, karna jarangnya waktu mereka bersama.

Sebenarnya Jojo berniat tidur di sofa bersama Joo. Namun Joo tak mengijinkan. Kasihan katanya,  nanti kedinginan kalo tidur di sofa.

Maka Joo pun menyuruh sang kekasih untuk masuk ke kamar nya, tidur di sana.

"Tidur di kamar, sayang. Gak boleh ikutan di sini. Dingin. Nanti kamu masuk angin. Aku aja yang di sini ya?",

Jojo memanyunkan bibirnya tanda tak setuju dengan titah sang kekasih.

"Mau nya sama kamu",

Jojo kembali memeluk kekasihnya itu. Masih tidak ingin beranjak.

Joo nampak menyerah dengan kelakuan kekasihnya itu.

"Jadi mau tidur di sini aja?",

Secepat kilat Jojo menggerakkan kepalanya naik turun.

"Yakin?",

"Iya",

"Tapi aku gak jamin ya bakal diem aja pas tidur sama kamu",

Joo tengah menggoda kekasihnya. Dengan senyum yang tak bisa diartikan oleh Jojo.

"Maksudnya?",

"Halah",

"Ih apa sih kamu?",

Joo pun mendekatkan badannya ke Jojo. Kepalanya dia condongkan pada wajah sang kekasih. Lalu ia memiringkan kepalanya, beralih ke telinga sang kekasih.

Joo berbisik di sana.

Seketika wajah Jojo pun memerah, malu nampaknya.

Dan setelah itu Jojo pun langsung berdiri dan meninggalkan Joo di sana.

"Ngaco aja kamu",

Joo hanya terkikik melihat raut wajah kekasihnya yang merona, karna malu pastinya.

Joo pun memposisikan dirinya berbaring di sofa itu.

Tak lama Jojo kembali keluar dan berjalan ke arah Joo.

Ditaruhnya sebuah selimut pada dada sang kekasih.

"Nih. Gak usah mikir yang aneh aneh lagi. Tidur",

Joo masih cekikikan melihat tingkah kekasihnya.

Sesaat kemudian Jojo mencium kening kekasihnya. Lembut.

Jojo kembali menuju kamarnya, tak lupa ia mematikan lampu ruang keluarga itu untuk Joo.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

Dikit aja ya readers.

Sedang tak berselera untuk berimajinasi tentang kisah orang lain.

Diriku terlalu rapuh. Karna sering berimajinasi dan berekspektasi yang berlebih tentang diriku sendiri.

Uhu...

Untuk Dia (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang