Episode 48

14 3 2
                                    

2 tahun kemudian.

Seseorang berlari pelan menuju segerombolan cowok. Dia melambaikan tanganya ke arah cowok cowok itu. Begitupun dengan para cowok itu, membalas lambaian tangan dari gadis yang berlari ke arah mereka itu.

"Aaah kangen!" - Hye Young.

"Huhuhu sama ih, kangen juga" - Jojo.

Iya. Gadis yang berlari ke segerombolan cowok itu Jojo. Ia berlari ke arah Hye Young, Haru, Baek Kyung, Nam Joo dan Il Sik.

Jojo baru saja tiba dari Turki. Pesawatnya tiba dengan aman di negara nya itu.

Jojo berada di pelukan para malaikat pelindungnya itu. Semuanya memeluk Jojo, rindu.

"Gimana kamu, sehat?" - Haru.

"Syukur, kak. Kakak kakak gimana?" - Jojo.

"Sehat, Jo" - Baek.

"Jojooooo. Kakak kangen banget sama Jojo sayang" - Il Sik.

Baru saja satu kakinya melangkah mendekati Jojo, dan tangannya yang terbuka, bersiap untuk memeluk Jojo, ditahan juga oleh Hye Young dan Haru.

"Ettt. Mau ngapain?" - Haru.

"Peluk lah. Gak puas gye meluknya sambil meluk lo, lo juga" - Il Sik.

Tukk...

"Gak usah ngelunjak jadi orang" - Baek.

Tangan Baek Kyung menepuk keras kepala Il Sik.

"Anjirrrr. Sakit bego!" - Il Sik.

"Astaga. Berisik banget sih ah!" - Nam Joo.

"Haha... Udah yok, kak. Kita balik ke rumah. Udah banget banget sama rumah nih" - Jojo.

"Iya iya. Ayo deh kita pulang langsung" - Haru.

Mereka pun berjalan menuju mobil Baek Kyung.

"Nih. Lo bawa koper Jojo" - Baek.

"Anjerr!" - Il Sik.

🍁🍁🍁🍁🍁

"SURPRISE!!!!!!" - Ji Woo.

Dengan seketika semua orang menutup telinganya, karna suara keras dari Ji Woo.

"Astaga, Ji Woo! Bisa bisanya ya, tuh mulut kenceng banget suaranya" - Il Sik.

"Hehe... Ya sorry atuh..." - Ji Woo.

Tanganya membentang, membiarkan Jojo masuk ke pelukannya.

"Jojo. Kangen" - Ji Woo.

"Sama. Aku juga" - Jojo.

"Cewek kalo pelukan gitu biasa aja ya. Gak ada yang mencurigakan" - Il Sik.

"Maksud lo?" -Nam Joo.

"Iya. Coba aja kita, cowok cowok yang pelukan. Dan dikira homo kalik" - Il Sik.

"Jangan bilang lo suka meluk meluk cowok gitu?" - Baek.

"Ya kan gue juga biasa meluk lo lo pada" - Il Sik.

"Bang Il Sik maho anjerr!" - Hye Young.

"Dah lah. Jojo capek. Berantem terus kalo ketemu. Heran" - Jojo.

Ya memang. Dari dulu kalau sudah ngumpul begitu pasti ada aja yang di ributin. Apa lagi kalau ada Il Sik. Wah, sudah pasti berisik sekali. Tapi Jojo selalu senang. Mereka selalu memberi kebahagiaan bagi Jojo. Sedihnya hilang karna kehadiran mereka semua. Coba saja kalau abangnya, Kim Do Wha masih berada bersama Jojo. Pasti rasa bahagianya berlipat-lipat. Sayang. Kenangan hanya tinggal kenangan. Tapi Jojo selalu bersyukur memiliki Do Wha sebagai kakaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Bersambung...

Wah dah ganti tahun aja nih.

Btw gue mau tamatin, tapi gak tamat tamat yak. Gimana deh.

Untuk Dia (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang