Episode 44

10 4 3
                                    

Sudah terhitung 3 hari Jojo mendiamkan kakak kakaknya itu, sejak kejadian di restoran kemarin.

Kemarin lusa pikiran Jojo masih baik baik saja, begitupun hatinya. Tapi sekarang. Entah, bahkan dia sendiri bingung harus bagaimana.

Dia ingin menyibukkan pikirannya dengan pekerjaan agar tidak memikirkan berbagai kemungkin yang akan terjadi dalam hubungannya itu. Tapi tetap saja. Mau Jojo sesibuk apapun setiap harinya, pasti saja ada satu hal yang membuatnya memikirkan hal hal soal hubungannya itu.

"Hahh", desahan kecil dari Jojo. Membuat dia berdiri dan jalan menuju ruangan ketiga kakaknya.

"Kak" - Jojo.

Tentu saja. Mereka bertiga dengan cepat merespon panggilan adik kesayangannya itu.

"Iyo, Jo. Kenapa? Kamu butuh apa?" - Haru.

Haru mendekat ke arah Jojo yang masih berdiri tak jauh dari pintu.

"Makasih. Buat gak ikut campur sama masalah hubunganku" - Jojo.

"Jo...", ucap ketiga cowok itu kompak.

"Enggak. Jojo bener bener makasih, kak... Jojo tau, kakak kakak pasti khawatir soal itu, benar tidaknya. Maka karna itu, Jojo mohon untuk tetep diam. Biarin Jojo selesaiin ini sendiri" - Jojo.

"Jo",

"Kakak berdiri aja di belakang Jojo. Peluk Jojo kalo nanti Jojo berputar arah ke belakang" - Jojo.

Senyum. Jojo masih tersenyum dengan masalah yang dia hadapi itu.

"Biarin Jojo nyari waktu yang tepat buat nyelesain masalah Jojo ini, kak",

Seketika mereka bertiga maju ke arah Jojo. Memeluk gadis mungil, adik sahabatnya itu.

"It's okay. Kakak akan selalu berdiri tepat di belakang kamu. Siap buat meluk kamu, kalo kamu capek sama apa yang kamu hadapin di depan" - Haru.

Kalau saja Do Wha ada di sini. Pasti dia akan marah sekaligus senang melihat adiknya dipeluk oleh sahabat sahabatnya itu.

🍁🍁🍁🍁🍁

Sebenarnya Jojo itu bukan orang yang gampang berpikiran negatif. Seringnya dia berpikir positif. Bahkan sudah dengan mata dia sendiri tau bahwa orang itu jahat, tapi Jojo masih mau berpikiran positif tentang orang itu.

Ingat waktu dulu Jojo pacaran dengan Sun Oh. Sun Oh yang selingkuh juga dengan Gul Mi, sahabatnya sendiri. Tapi terlepas dari itu semua, Jojo mau merelakan orang yang dia sayang buat orang yang dia sayang juga. Merelakan Sun Oh untuk Gul Mi.

Mungkin memang sulit untuk tidak kecewa. Tapi dasarnya memang Jojo sudah memaafkan dan mengikhlaskan itu semua.

Jojo pikir, orang yang mungkin akan berbuat jahat itu hanya ada satu dua orang saja dalam hidup dia. Ternyata enggak. Nam Joo Hyuk, pacarnya saat ini. Ternyata tak beda dengan mantan dia, Sun Oh. Tapi entah benar atau tidak semua itu. Saat ini Jojo hanya akan percaya ketika dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri, seperti waktu itu, waktu melihat Sun Oh memeluk Gul Mi.

Sayangnya. Masih sama dengan hari hari kemarin. Joo sulit untuk dihubungi. Tidak. Hanya sulit untuk Jojo.

Telfonnya aktif, hanya saja setiap kali Jojo menelepon tidak pernah di angkat. Bahkan sms pun tidak pernah di balas.

Entahlah. Jojo juga bingung harus bagaimana.

Untuk mengalah dan menghampiri lebih dulu saja Jojo todak tau harus pergi kemana untuk menemui Joo. Dia sangat bingung.

Hanya senyuman palsu yang dia tunjukan pada para kakaknya saat ini. Sama seperti yang lalu lalu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Bersambung...

Untuk Dia (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang