06 | ᴇɴᴍɪᴛʏ

2.9K 670 142
                                    

HMMM AK TH G D YG NYR 🌚🌻

YWDH IY 🌚

Bentar

Sebelum gw mulai untuk spam balas komen

TROBOS AJALAH UP (◔‿◔)

Jangan Lupa buat VOTE dan COMMENT karena semua itu GRATIS. b e r h a r g a dan s e m n g a t bagi Author 😭

Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya 😻

OA IG Author Spoiler and many things : kucink.oren

IG chara g d akhlak :

im_your_heroin
im_your_heroes

E n j o y 🌻

☀️

06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

06. Enmity

"Hari ini mau langsung pergi?"

Athala yang membereskan barang-barangnya ke dalam Magic Mark, menoleh dengan satu alis terangkat.

"Memangnya kenapa kita harus berlama-lama? Aku malas mendengar klarifikasi nanti".

"Akan lebih baik aku pergi, lagipula Aliana sudah bertemu dengan ku". Jawab gadis itu menunduk sesaat, ia menutup Magic Mark nya setelah kamar yang mewah itu tampak amat rapi dan bersih seakan tak tersentuh sama sekali.

Alaric terdiam, ia sedikit menunduk dengan sorot sesal.

Athala menghela napas, ia berjalan cepat ke pintu dan membuka nya. "Ayo".

Pria itu mengangguk, mengekori Athala di belakang saat sang nona berjalan cepat melewati banyak maid yang memandang nya. Sosok dengan jubah putih menjuntai itu tampak datar dan tak memberi tanggapan apapun, bahkan dia tidak berhenti meski ada hambatan saat keluar istana. Athala sudah cukup malas, dan suasana hati nya benar-benar rusak sampai hari ini. Gadis itu mendengus, menatap istana yang masih ramai. Satu tangannya terulur menyentuh tudung jubah dan menariknya lebih dalam untuk menyembunyikan wajahnya, Alaric yang sama-sama mengenakan jubah— hanya memandang diam tingkah nona nya yang jelas sekali masih emosi.

Tiba-tiba saja, seseorang datang dan berjalan di sisi kanan Athala. Jubahnya yang berwarna biru gelap itu tampak mewah dan berkelas, dengan lambang matahari dan bintang di punggungnya.

Lambang Wizard agung.

"Wah, buru-buru sekali. Mau pulang sekarang ya?"

Erion tersenyum lebar, pria tampan itu tampak tinggi menjulang di samping Athala yang memang lebih pendek. Meski daripada Erion, Alaric masih lebih tinggi sedikit.

The Abandoned GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang