11 | ᴡᴏʀʀɪᴇᴅ

2.8K 569 161
                                    

Yo Whatsup!

(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞

Gajadi disepir aku ternyata gays 😗

Yodahlah, drpd gabut, jadi Up 😗 (aslinya padet, but... Santuy adala koentji)

Jangan Lupa VOTE dan COMMENT karena itu GRATIS, nanti Alaric krai in hidden gegara tak di Vote 🌝

Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya 😻 (tau sndiri, aing suka nge bicit 😭)

OA IG Author + Spoiler and many things : kucink.oren

IG karakter gada akhlak :
im_your_heroin
im_your_heroes

Enjoy 😗

☀️

"Sarapan dulu nona"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sarapan dulu nona". Alaric meletakan nampan berisi makanan dan minum ke nakas, saat Athala bahkan sibuk menulis di ranjang nya.

Gadis itu hanya berdehem pelan sebagai jawaban, namun ia masih fokus menulis sesuatu sampai perhatiannya sama sekali tak teralihkan. Alaric menghela napas, pria itu berjalan pelan lalu ia mengambil buku Athala sampai gadis itu tersentak dan menatap nya kesal.

"Kembalikan! Aku harus menyelidiki soal diri ku saat ini, ini penting!" Ucap nya kesal, ia berusaha mengambil buku nya namun Alaric yang berdiri justru menaikan tangannya yang membuat buku itu semakin sulit di raih.

Pria itu menatap Athala. "Nona harus makan dulu, kemarin overload nona kambuh. Jika tubuh nona tidak sehat, nona akan semakin sakit dan overload akan mudah terjadi".

Sang Wizard terdiam, ia pun memalingkan wajah dengan kesal dan menggumam sumpah serapah walau sebenarnya menurut saja. Alaric tersenyum, ia meletakan buku Athala di nakas lalu mengambil nampan nya, meletakan sarapan di atas meja kecil.

Tangan Alaric terulur, menangkup wajah Athala dan membuat gadis itu menatap ke arah nya. Pria itu tersenyum dengan aura cerah saat Athala menurut walau jelas sekali wajah nya menahan kesal. Alaric menyendok bubur pertama, lalu mengarahkannya ke Athala yang menatap tajam. Butuh beberapa saat sampai akhirnya gadis itu menyerah dan mau menerima suapan nya.

"Nah, kalau nona menurut begini, semua nya kan jadi mudah".

Athala mendengus, ia kesal dengan pipi sedikit mengembung karena sedang menguyah. Gadis itu menatap ke luar jendela dimana jendela besar kamar nya di tutupi tirai putih tampak terang walau sinar surya masih sedikit menembus tirai nya, manik emas gadis itu melirik celah tirai yang menampilkan suasana musim semi saat ini.

Setelah ia cukup berdiskusi pada Angela tadi pagi, dan mendengar dari reaksi nya yang tidak begitu kaget, sepertinya Luna Bloodmoon Pack itu tahu lebih dulu. Dan itu membuat Athala sedih, karena ia merasa bodoh tidak menyadari nya dengan cepat, dan kenapa... Mata nya ini tidak memberitahu nya soal masa depan Aristia?

The Abandoned GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang