"What if i still couldn't love you back? Will you let me go?"
- Huang Renjun.
•-•-•
"Jadi? Udah berapa lama kamu pacaran sama Renjun?"
Gerakan tangannya dalam mengikat sepatu terhenti. Iris matanya membulat, kemudian menoleh ke arah Jennie di belakangnya.
Wanita itu menatapnya penuh tuntutan, seakan meminta sedikit penjelasan darinya yang entah kenapa membuatnya sedikit takjub.
Tak disangkanya bahwa wanita itu akan mengetahui hal itu secepat ini.
"Kok--"
"Kamu nggak perlu tau Mama tau darimana."
Rika mendengus, dialihkan pandangannya ke tali sepatunya yang sudah setengah terikat tadi.
"Jawab. Kamu udah berapa lama jadian sama Renjun? Pake pesugihan yang mana sampe bisa luluhin dia?"
Baru saja ia ingin membalas sang Mama yang serba kepo, Rika melirik ke arah ponselnya yang bergetar di atas tas ranselnya yang tergeletak di lantai.
Sedetik kemudian senyuman lebar terukir di wajahnya.
"Rika berangkat! Jangan kangen! Muach!"
"Heh, anak dablek! Gak salam gak apa, main kabur aja!"
Jennie menatap nyalang ke anak semata wayangnya yang tengah menyampirkan tas ransel dan juga membuka pintu apartemen dengan tergesa-gesa.
"Udah telat! Renjun kasian nunggu di bawah. Dah, Mah!"
Dengan begitu, Rika meninggalkan Jennie di dalam yang tengah menahan emosinya melihat kelakuan anaknya yang semakin membuat kepalanya sakit.
Rasanya tak sampai 2 menit, Rika turun ke bawah, dan menemukan pemuda yang akhir-akhir ini terus saja mengusik pikirannya.
Rika tersenyum menatap Renjun di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] Shattered › Renjun ✅
Fanfiction[Sequel of Addict] "𝑳𝒆𝒕'𝒔 𝒏𝒐𝒕 𝒎𝒆𝒆𝒕 𝒂𝒈𝒂𝒊𝒏. 𝑬𝒗𝒆𝒏 𝒊𝒏 𝒂𝒏𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒍𝒊𝒇𝒆." Rika ingat kapan terakhir kali mereka bertanya tentang keputusannya untuk melepas atau bertahan. Dan jawabannya sudah jelas, demikian dengan hatinya ya...