Fourth : Simphony and Goodbye.
Now Playing : NCT U - My Everything
"I love you,
I'm confessing to you."•-•-•
Ini adalah kedua kalinya Renjun absen kehadiran di tempat lesnya.
Pelaku yang membuatnya sampai nekat tidak datang ke tempat les kini sudah berada di hadapannya, memandang dirinya dengan jenaka.
"Akhirnya lo nggak belajar, Jun."
Renjun mendengus, menyingkirkan lengan Haechan di bahunya. "Berat, Chan."
"Sekali-kali lagian, Jun. Kalo Om Chanyeol nanya kenapa lo nggak les, biar kita yang bantu lo," sahut Jaemin santai. Dia menyenderkan punggungnya di motor. Memasukkan tangan di saku celananya, khasnya anak motor yang memiliki tampang blangsak.
Terlebih dengan Jaemin yang kini mencoba menyalakan api di ujung rokoknya.
Hidung Renjun mengerut tak suka. "Gak perlu bantuan kalian. Gue bisa sendiri adu mulut ke orang itu," katanya seraya naik ke atas motor.
Renjun sebenarnya tidak mengerti mengapa teman-temannya mengajak dirinya ketemuan, dengan full member seperti ini.
Yah, ia juga tidak heran, sih. Pasalnya sudah sangat lama sekali mereka bertujuh kumpul bersama. Terlebih dirinya yang semakin menyibukkan diri dengan belajar tiap waktu.
Setidaknya Renjun ingin merasa bebas seharian ini.
Persetan dengan ayahnya, ia butuh menghirup udara segar.
Tetapi nyatanya bukan udara segar yang ia dapat, ia terbatuk-batuk saat asap rokok Jaemin kini berhasil masuk ke rongga hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] Shattered › Renjun ✅
Fiksi Penggemar[Sequel of Addict] "𝑳𝒆𝒕'𝒔 𝒏𝒐𝒕 𝒎𝒆𝒆𝒕 𝒂𝒈𝒂𝒊𝒏. 𝑬𝒗𝒆𝒏 𝒊𝒏 𝒂𝒏𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒍𝒊𝒇𝒆." Rika ingat kapan terakhir kali mereka bertanya tentang keputusannya untuk melepas atau bertahan. Dan jawabannya sudah jelas, demikian dengan hatinya ya...