Shattered — Huang Renjun.
Chapter 11: Renjun's command.
•-•-•
"Masih sakit?"
Rika meringis memperhatikan bekas lebam yang cukup besar di sekitar tulang pipi Renjun. Gadis itu menempelkan kapas yang sudah diberinya cairan antiseptik ke pipi Renjun yang masih membiru.
Terlihat sangat nyeri, tapi anehnya Renjun hanya memberikan reaksi memejamkan matanya sekali, seperti tidak sedang menahan rasa sakit.
Tangan Rika bergerak untuk menyentuh lebam itu, tapi lagi-lagi ia ragu, takut menyakiti sang empu. "Sakit, ya? Maaf, Jeno mungkin lagi emosi banget. Lo tau dia suka ngadi-ngadi otaknya."
Renjun tidak bergeming dan masih memperhatikan jalanan di depan mereka dengan tatapan kosong.
Rika menghela napasnya pelan. Sudah biasa diabaikan seperti itu.
Ketika Rika sudah selesai membersihkan luka itu, ia menatap Renjun dengan sendu. "Gak usah dipikirin apa yang diomongin Jeno. Lo fokus ke urusan lo aja di organisasi. Ya?"
Rika memalingkan pandangannya. Kemudian ia ikut melamun memperhatikan jalanan di depan sana.
Ia kembali teringat dengan gertakan Jeno tadi.
Selepas ia menghantam pipi Renjun dengan keras, Jeno tidak menyerang Renjun lagi yang ternyata hanya diam memperhatikan Jeno yang sedang kalap.
"Gue nggak kenal Renjun yang sekarang. Lo sibuk sama dunia lo, sampe orang-orang yang sayang sama lo, lo abaikan mereka."
Setelah mengatakan kalimat sarkas itu, Jeno pergi yang sebelumnya sempat menatap ke arahnya dengan pandangan tajam dan kesal.
Rika hanya tidak mengerti kenapa Jeno bisa semarah itu.
Jeno jelas sudah mempermalukan Renjun di depan banyak orang. Dan membiarkan Renjun menjadi pusat perhatian.
Rika tau, bahwa Renjun tidak suka menjadi bahan pusat perhatian banyak orang.
Tapi anehnya, saat itu Renjun hanya diam dan pasrah mendengarkan amarah Jeno.
"Renjun, lo harus tau kalo gue selalu dukung lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] Shattered › Renjun ✅
Fanfic[Sequel of Addict] "𝑳𝒆𝒕'𝒔 𝒏𝒐𝒕 𝒎𝒆𝒆𝒕 𝒂𝒈𝒂𝒊𝒏. 𝑬𝒗𝒆𝒏 𝒊𝒏 𝒂𝒏𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒍𝒊𝒇𝒆." Rika ingat kapan terakhir kali mereka bertanya tentang keputusannya untuk melepas atau bertahan. Dan jawabannya sudah jelas, demikian dengan hatinya ya...